• Senin, 22 Desember 2025

Mengenal Ayam Murung Panggang, Asli Hulu Sungai Utara, Ternyata Perkawinan dari Ayam Ini

Photo Author
- Kamis, 31 Oktober 2024 | 12:45 WIB
PENEMU: Surli (65) melakukan kawin silang antara ayam ras dan ayam bangkok kampung dengan diberi nama Murung Panggang. (Foto: M.Akbar/Radar Banjarmasin)
PENEMU: Surli (65) melakukan kawin silang antara ayam ras dan ayam bangkok kampung dengan diberi nama Murung Panggang. (Foto: M.Akbar/Radar Banjarmasin)

Hulu Sungai Utara tidak hanya dikenal dengan kerbau rawa dan itik Alabio. Tapi, ada jenis unggas lainnya asli dari daerah ini. Ayam Murung Panggang. Ayam ini dibudidayakan sejak lama di Desa Murung Panggang, Kecamatan Amuntai Selatan. Penemu hasil silang ayam ras dan ayam bangkok kampung ini adalah Surli (65) tahun. Petani ini tinggalnya di Desa Murung Panggang. Ketika tahun 1970, Surli mencoba melakukan kawin silang antara ayam ras betina dan ayam bangkok jantan. Begitu pula sebaliknya.

Hasilnya, ayam dengan bulu didominasi warna hitam. “Hasil mirip ayam kampung. Namun memiliki badan yang lebih berisi, mirip ayam ras,” ujar Surli, beberapa waktu lalu. 

Baca Juga: Tak Usah Bicara Muluk-Muluk IKN, Warga Balikpapan Minta Selesaikan Dulu Masalah Air Bersih

Surli menceritakan ketika itu memiliki tujuh ekor ayam. Namun, butuh waktu yang cukup lama untuk besar. Bisa sampai delapan bulan. Akhirnya muncul ide untuk mencoba mengawinkan ayam secara silang. “Jenis kedua ayam ini tidak bisa kawin sendiri, harus dipegang saat dikawinkan. Mengingat badan ayam ras besar dibandingkan ayam kampung,” ungkapnya.

Seingat pria lanjut usia ini, butuh waktu sampai empat bulan sampai akhirnya ayam peliharaan itu bertelur. Setelah bertelur, Surli sempat khawatir apabila telur hasil ayam silang tersebut tidak menetas. Setelah beberapa Minggu, hasil telur percobaan akhirnya menetas.

“Seingat saya waktu itu hasil tetas pertama, ayam jantan untuk jenis ras dan ayam kampung betina (sukses bertelur, red),” kenangnya. Kelebihan ayam ini, ternyata cepat besar dan siap potong. Usia tiga bulan sudah dapat dipotong. “Daging mirip ayam kampung. Pertumbuhan cepat seperti ayam ras,” jelasnya.

Sejak itu, ayam hasil kawin silangnya banyak dibudidayakan. Ia juga tidak pelit berbagi kiat dalam proses pengawin silang Ayam Murung Panggang ini. “Nama ayamnya diberi nama desa kami yakni Murung Panggang, atau ayam Padang, ayam Kaldu. Sebab desa ini (Murung Panggang) dulunya dinamai Padang Besar,” lengkapnya.

Surli sudah tidak lagi berternak sebab faktor usia. Namun ia senang ayam hasil silangnya mampu menjadi ciri salah satu unggas khas daerah HSU. (*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Indra Zakaria

Sumber: Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kabupaten Banjar Sumbang Kasus HIV Tertinggi di Kalsel

Jumat, 12 Desember 2025 | 11:10 WIB
X