• Senin, 22 Desember 2025

Update Banjir di Kalsel, Kabupaten Banjar Masih Dikepung Banjir, Pengaron Mulai Surut, Martapura Makin Dalam

Photo Author
Indra Zakaria
- Rabu, 29 Januari 2025 | 10:15 WIB
PAKAI BAN: Warga Perumahan Perumahan Berkat Alam Sekumpul, Bincau, Martapura mengantar anak berangkat ngaji pakai rakit seadanya. (Foto: HENDRA UNTUK RADAR BANJARMASIN)
PAKAI BAN: Warga Perumahan Perumahan Berkat Alam Sekumpul, Bincau, Martapura mengantar anak berangkat ngaji pakai rakit seadanya. (Foto: HENDRA UNTUK RADAR BANJARMASIN)

 

Cuaca cerah dalam dua hari terakhir, mengurangi titik banjir di wilayah Kabupaten Banjar. Salah satunya adalah Desa Pengaron, Kecamatan Pengaron.

Air banjir yang sebelumnya merendam ratusan rumah warga di desa ini, sudah tidak ada lagi kemarin (28/1). “Alhamdulillah sudah tidak banjir lagi,” ungkap Ahmad Sarpai, warga setempat, Selasa (28/1) malam.

Saat ini, kata Sarpai, masing- masing warga mulai membersihkan rumahnya dari lumpur sisa endapan banjir.Meski demikian, kondisi ini tidak membuat Sarpai senang. “Karena airnya turun ke Sungai Martapura. Jadi kasihan warga yang di bawah, seperti Martapura dan Sungai Tabuk misalnya. Di sana pasti tambah dalam banjirnya,” ungkapnya.

Baca Juga: Ketinggian Air Sampai 2 Meter, Banjar Dikepung Banjir dan Longsor

Benar saja, salah satu daerah yang terdampak air kiriman dari Pengaron adalah Desa Bincau Muara, Kecamatan Martapura. Di sini, banjir sudah terjadi hampir sebulan lamanya. Aspal di jalanan desa tersebut sampai berlumut, terlalu lama terendam banjir. Di badan jalan, air sudah mencapai lutut orang dewasa.

Risa (22) mengungkapkan air mulai naik di Bincau Muara sejak Minggu (26/1) sore, setelah hujan deras mengguyur wilayah tersebut. “Terus tadi malam, Senin (27/1), air tambah naik lagi, bahkan masuk ke dalam rumah,” kata Risa. Keluarga Risa baru saja selesai membuat apar-apar untuk mengamankan barang-barang berharga. “Kalau air tambah naik, kami mungkin akan mengungsi,” ujarnya.

Namun, Risa belum tahu akan mengungsi ke mana. Ia hanya berharap air cepat surut. Menurut Risa, bantuan yang diterima warga sejauh ini masih sangat terbatas. Mereka baru sekali menerima bantuan sembako. “Bantuan dari desa waktu itu hari Kamis, 23 Januari 2025. Isinya hanya dua bungkus mi instan, sarden, beras, dan dua gelas air mineral,” tuturnya

Penanganan Banjir Dikeluhkan
Penanganan banjir yang dilakukan Pemkab Banjar banyak mendapat keluhan. Utamanya terkait bantuan untuk korban banjir. Seperti yang dirasakan warga di Desa Jawa Laut, Kecamatan Martapura, Kabupaten Banjar.

Kepala Lingkungan Desa Jawa Laut, Abdussalam mengatakan setidaknya ada 9 RT yang terdampak banjir di wilayahnya. Mulai dari RT 01, 02, 03, 04, 05, 06, 07, 08 dan 11. “Yang paling parah di RT 11. Ketinggian mencapai kurang lebih satu meter di dalam rumah,” ujarnya, Selasa (28/1).

Kondisi ini membuat sebagian warganya mulai terserang penyakit kulit, seperti kutu air hingga gatal-gatal. “Keluhan warga saat ini ada mengalami gatal-gatal dan belancat (kutu air, red),” tambahnya.

Namun, warganya belum merasakan bantuan apapun dari pemerintah. “Selama satu bulan ini, belum ada bantuan apapun kepada warga kami, baik itu sembako dan juga obat-obatan,” tukas Abdussalam.

Jika di Desa Jawa Laut mengeluh terkait bantuan logistik, beda halnya dengan yang dirasakan warga di perumahan Berkat Alam Sekumpul RT 12, Desa Bincau, Kecamatan Martapura.

Warga setempat, Hendra kecewa karena permohonan warga untuk meminjam perahu karet tidak dihiraukan BPBD Kabupaten Banjar. Padahal, perahu yang mau dipinjam itu untuk mengevakuasi warga dan benda berharga lain agar tidak terkena banjir.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Indra Zakaria

Sumber: Radar Banjarmasin

Rekomendasi

Terkini

Kabupaten Banjar Sumbang Kasus HIV Tertinggi di Kalsel

Jumat, 12 Desember 2025 | 11:10 WIB
X