• Senin, 22 Desember 2025

Program Makan Bergizi Gratis, Bisa Menjebol Anggaran Daerah

Photo Author
Indra Zakaria
- Senin, 3 Februari 2025 | 12:33 WIB
LAHAP: Siswa SD di Hulu Sungai Tengah menyantap dengan lahap menu program Makan Bergizi Gratis. (Jamaluddin/Radar Banjarmasin )
LAHAP: Siswa SD di Hulu Sungai Tengah menyantap dengan lahap menu program Makan Bergizi Gratis. (Jamaluddin/Radar Banjarmasin )

Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kotabaru, Taufiqurrahman menjelaskan Pemkab Kotabaru sebenarnya sudah menyiapkan anggaran sebesar Rp20 ribu per siswa. Namun, ada arahan dari pemerintah pusat bahwa untuk MGB dianggarkan Rp10 ribu per siswa. ”Kita akan mengikuti sesuai juknis,” tegasnya.

Plh Sekda Kotabaru, Khairul Aswandi menyatakan bahwa Pemkab Kotabaru sangat mendukung penuh program Presiden RI ini. Pihaknya telah menganggarkan sebanyak Rp300 miliar.

"Jadi sementara ini hanya secara global (perkiraan anggaran, red). Program ini untuk pelajar tingkat TK, SD, dan SMP," ujarnya. Hanya saja, Radar Banjarmasin belum mengetahui berapa jumlah pasti pelajar untuk program MGB ini di Kotabaru.

Di Kabupaten Banjar, pelaksanaan MBG juga jadi sorotan para anggota dewan. Hal ini karena belum adanya kejelasan juknis alokasi penganggaran dalam pelaksanaan MBG. Apakah akan tetap memakai dana APBN, atau malah hanya dibebankan ke APBD?

“Kalau dibebankan ke daerah, bisa jebol APBD kita,” tegas Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Banjar, M Norhusain. Misal, kata Husain, jika jumlah total sasaran di bawah naungan Disdik Kabupaten Banjar sekitar 83 ribu pelajar. Kalau dihitung satu porsi Rp10 ribu, maka dana yang diperlukan sebesar Rp830 juta per harinya.“Kalikan saja nominal itu untuk lima hari. Tentu sangat memberatkan kalau diserahkan ke daerah,” ucapnya.

Ia berharap sumber anggaran pelaksanaan program MBG tetap menggunakan APBN melalui Badan Gizi Nasional (BGN). Mengingat APBD Kabupaten Banjar tahun ini, hanya sekitar Rp2,6 triliun. Anggaran yang disiapkan untuk program MBG hanya Rp10 miliar.

Menurutnya, jika pelaksanaan program MBG tetap menggunakan APBN, maka anggaran sebesar Rp10 miliar dari APBD dapat dipergunakan untuk membangun dapur umum program MBG.

“Kita masih belum mengetahui bagaimana mekanismenya. Karena itu, selain akan melakukan koordinasi dengan Disdik dalam waktu dekat ini, kami juga melakukan koordinasi dengan kementerian terkait mekanismenya nanti,” tukasnya.

Sekretaris di Disdik Kabupaten Banjar, Tisnohadi Harimurti menerangkan bahwa dana APBD yang dialokasikan untuk program ini dari pos BTT. “Dana tersebut baru akan dipakai jika ada arahan dari Kodim sebagai pelaksana program MBG,” katanya.

Sebagai instansi pendukung, pihaknya sudah menyerahkan data siswa dan lokasi sekolah yang bakal jadi sasaran program MBG di Kabupaten Banjar. Untuk jumlah siswa di bawah naungan Disdik Banjar ada sebanyak 69.714 pelajar, dari sekolah PAUD, SD dan SMP.

Soal program makan bergizi gratis ini sebenarnya membuat daerah "kelimpungan". Kebingungan melanda Pemkab Kotabaru. Pj Sekda Tanah Laut (Tala), Ismail Fahmi mengungkapkan pihaknya secara spesifik tidak menganggarkan program MBG. Namun, pihaknya mengalokasikan dana sebesar Rp50 miliar untuk mendukung program tersebut.

“Anggaran itu kita alokasikan di BTT,” ucapnya, Minggu (2/2). Fahmi mengatakan pihaknya masih bingung dan masih menunggu petunjuk dari pusat terkait pelaksanaan program MBG. Hal senada juga disampaikan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Tala, Abdillah.

“MBG ini kan dilaksanakan oleh Badan Gizi Nasional (BGN). Namun hingga kini, kami belum ada informasi dari mereka,” ungkapnya. Ia membeberkan total pelajar di Kabupaten Tala kurang lebih 50 ribu, terdiri PAUD, SD, hingga SMP.

“Jika program MBG ini anggarannya dibebankan seluruhnya ke kita, anggaran Rp50 miliar itu tidak cukup,” yakin Abdillah. Pihaknya masih menunggu arahan pusat, apakah pemerintah daerah hanya mendukung kelengkapan MBG, atau hal lain. (*)

 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Indra Zakaria

Sumber: Radar Banjarmasin

Rekomendasi

Terkini

Kabupaten Banjar Sumbang Kasus HIV Tertinggi di Kalsel

Jumat, 12 Desember 2025 | 11:10 WIB
X