• Senin, 22 Desember 2025

Diduga Depresi, Pelajar SMA di Banjarbaru Ditemukan Gantung Diri

Photo Author
Indra Zakaria
- Rabu, 5 Februari 2025 | 08:45 WIB
ilustrasi gantung diri
ilustrasi gantung diri

Informasi berikut ini tidak ditujukan untuk menginspirasi siapa pun untuk melakukan tindakan serupa. Bila Anda merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu, seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.

Warga Kelurahan Sungai Besar digegerkan atas penemuan remaja 16 tahun yang diduga gantung diri di rumahnya di Jalan Dahlia Raya pada Selasa (4/2) sekitar pukul 17.53 WITA.

Baca Juga: Hakim MK Nyatakan Perkara PHPU Wali Kota Banjarbaru Lanjut ke Tahap Pembuktian, Peluang Pilkada Banjarbaru Diulang Terbuka

Remaja 16 tahun ini diketahui berinisial IQZ yang merupakan seorang siswi di salah satu SMA di Banjarbaru. Kapolres Banjarbaru, AKBP Pius X Febry Aceng Loda melalui Kasi Humas, Ipda Kardi Gunadi mengatakan jenazah IQZ ditemukan oleh ibunya di dapur rumahnya dalam kondisi tergantung.

"Menurut keterangan saksi, ibu korban baru pulang dari dokter gigi sekitar pukul 17.30 WITA dan mendapati rumah dalam keadaan terkunci dari dalam. Setelah memanggil korban namun tidak mendapat respons, ia memutuskan untuk mendobrak pintu. Saat mencari korban, ia menemukan putrinya dalam keadaan tergantung dengan seutas tali nilon berwarna biru di dapur," ungkapnya.

Ibu korban yang panik pun, ujar Ipda Kardi langsung meminta bantuan kepada tetangganya HJB (23), seorang mahasiswa yang saat itu berada di dalam rumah.  "Keduanya kemudian menurunkan korban dan segera meminta pertolongan warga untuk menghubungi ambulans. Saat diperiksa oleh warga, korban dinyatakan telah meninggal dunia," tuturnya.

Baca Juga: Pemuda Kuin Selatan Ditemukan Tewas Gantung Diri, Warga Banjarmasin Barat Gempar

Adapun, barang bukti yang ditemukan kepolisian di lokasi kejadian yakni terdapat lebam menghitam di leher korban, diduga bekas jeratan tali, sebuah kursi besi berwarna hitam ditemukan di dekat korban.

Di atas meja makan terdapat empat kursi plastik yang disusun bertumpuk, sebuah tali nilon berdiameter 0,5 cm tergantung di rangka plafon dapur.

"Sebuah ponsel milik korban ditemukan di bawah kursi plastik percakapan di WhatsApp antara korban dan temannya menunjukkan bahwa korban mengalami gangguan mental dan sempat mencoba bunuh diri sebelumnya," ungkapnya.

Berdasarkan hasil pemeriksaan saksi dan bukti yang ditemukan, Ipda Kardi mengungkapkan, korban diketahui telah mengalami gangguan kesehatan mental selama dua tahun terakhir.

"Korban mengalami sakit mental sudah 2 tahun berobat ke psikiater dan sering mendapat bisikan gaib untuk bunuh diri. Ditambah korban juga tengah menghadapi tekanan berat di sekolah. Dimana ia merupakan panitia dalam kegiatan perayaan ulang tahun sekolah dan baru saja mengalami konflik dengan seniornya saat pertandingan futsal beberapa hari sebelumnya," jelasnya.

Dari hasil olah TKP, pemeriksaan saksi, dan visum dokter di RS Idaman Banjarbaru, pihak kepolisian ujar Ipda Kardi menyimpulkan bahwa kasus ini adalah bunuh diri dan tidak ditemukan indikasi tindak pidana.

"Jenazah korban sudah dibawa di Hulu Sungai Selatan (HSS) untuk dikebumikan," imbuhnya.(*)

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Indra Zakaria

Sumber: Radar Banjarmasin

Rekomendasi

Terkini

Kabupaten Banjar Sumbang Kasus HIV Tertinggi di Kalsel

Jumat, 12 Desember 2025 | 11:10 WIB
X