Sejumlah siswa berprestasi di Kalsel yang semestinya berpeluang diterima di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) melalui jalur undangan atau Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP), harus gigit jari.
Bagaimana tidak, peluang masuk PTN tanpa tes tertulis harus terkubur karena sekolah lalai dalam mengisi Pangkalan Data Siswa dan Sekolah (PDSS).
Di Kalsel, terdata ada 15 sekolah yang terdata tertolak sistem.
Bagi Universitas Lambung Mangkurat (ULM), perihal kelalaian pihak sekolah tersebut di luar kapasitas pihaknya.
Wakil Rektor I Bidang Akademik Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Iwan Aflanie mengatakan perihal input data PDSS semuanya kewenangan Kemendikti.
“Kami (ULM, red) tak punya kewenangan perihal ini. Berbeda di jalur mandiri, di jalur SNBP ini dikelola oleh Kemendikti,” ujar Iwan. Iwan menyayangkan akibat kelalaian ini, hingga menyebabkan siswa berprestasi di sekolah pupus harapannya ikut seleksi di SNBP tahun ini.
Padahal sekolah diberi waktu cukup lama dalam menginput PDSS. Dari 6 Januari hingga 31 Januari tadi.“Padahal waktu yang diberikan cukup lama. Sekali lagi ULM tak bisa berbuat apa-apa,” katanya.
Kelalaian sekolah ini juga disayangkan pengamat pendidikan ULM, Reza Fahlevi. Ia menyebut kejadian ini seperti fenomena yang terjadi tiap tahun.
“Fenomena ini klasik terjadi. Masih ada saja sekolah yang lalai tiap tahun,” ujar dosen FKIP ULM itu. Kelalaian ini biasanya disebabkan sekolah tidak bisa menyelesaikan persoalan data yang terdapat di dalam PDSS.
“Tentu saja ini merugikan terhadap siswa berprestasi yang sedianya memiliki peluang besar diterima di PTN,” ujarnya.
Kejadian yang tiap tahun terjadi ini, tekan Reza, bukan lagi menjadi pembelajaran.
Namun, catatan yang mesti digarisbawahi.
“Tiap sekolah sudah tahu apa yang mesti dilakukannya untuk siswa berprestasi di sekolah mereka,” tekannya.
Dari data Kemenag Kalsel, 15 sekolah yang terancam gagal mendaftarkan siswa berprestasinya.
Mulai dari MAN 4 Banjar, MAS Nurul Islam Batola, MAN 3 Banjar, MAN 4 Batola, MAS Nurhidayah Hulu Sungai Tengah, MAN 3 Hulu Sungai Utara, MAN 2 Hulu Sungai Utara, MAS Nurul Hikmah Banjarbaru, MAS Miftahul Khairiyah Banjarbaru, MAS Siti Mariam Banjarmasin, MAN 3 Tabalong, MAN 3 Balangan, MAS Darul Amien Hulu Sungai Selatan, MA Al Hidayah Babayau Balangan dan MA Wali Songo Banjarbaru.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Kalsel, M Tambrin menerangkan Kementerian Pusat sudah merespons masalah ini.