• Minggu, 21 Desember 2025

Proyek Pembangunan Jembatan Pulau Laut Dilanjutkan, Anggarannya Segini...

Photo Author
- Senin, 30 Juni 2025 | 10:24 WIB
ANGGARAN DISEDIAKAN: Setelah pemenang lelang didapat, pekerjaan Jembatan Laut kembali dilanjutkan tahun ini. (foto: dokumen)
ANGGARAN DISEDIAKAN: Setelah pemenang lelang didapat, pekerjaan Jembatan Laut kembali dilanjutkan tahun ini. (foto: dokumen)

 

BANJARMASIN – Pembangunan Jembatan Pulau Laut menghubungkan antara Kabupaten Kotabaru dan Tanah Bumbu dipastikan berlanjut tahun ini. Lelang pekerjaan lanjutan pembangun telah selesai dilaksanakan Dinas PUPR Kalsel.

Kontraktor penyedia jasanya pun sudah didapat. Pemenangnya, PT Pembangunan Perumahan untuk sisi Kabupaten Tanah Bumbu dengan nilai kontrak Rp290 miliar. Sementara di sisi Kabupaten Kotabaru pemenangnya PT Hutama Karya dengan nilai kontrak Rp424,2 miliar.

Menelan anggaran mencapai Rp700 miliar lebih itu, pekerjaan masih di tahap bentang pendekat. Belum pada pekerjaan utama berupa bentang tengah jembatan.

“Sudah terkontrak belum lama tadi. Dalam waktu dekat kembali dilanjutkan,” terang Plt Kepala Dinas PUPR Kalsel, M Yasin Toyib, Ahad (29/6/2025). Seperti diketahui, pekerjaan bentang pendekat jembatan yang digadang menjadi terpanjang di Kalimantan itu, memakai skema pembiayaan dengan melibatkan tiga pemerintahan daerah.

Dari pagu anggaran yang disiapkan tahun ini sebesar Rp750 miliar, Pemprov Kalsel menggelontorkan anggarannya sebesar Rp550 miliar. Anggaran tersebut lebih besar dibandingkan tahun 2024 lalu, yang dialokasikan sebesar Rp300 miliar.

Sedangkan Pemkab Tanbu dan Kotabaru masing-masing Rp100 miliar. Dijelaskan Yasin, pekerjaan bentang pendekat ini ditarget tuntas tahun ini. Mulai tahun depan hingga 2028 nanti, pekerjaan sudah memasuki ke tahap bangunan atas jembatan pendekat. 

“Untuk percepatan, tahun ini sudah harus tuntas bagian bawah (tiangnya, red),” terangnya.

Mulai tahun depan juga selama tiga tahun nanti, kontrak pekerjaan tak lagi satu tahun.

Namun dikontrakkan secara multi years.

“Karena pekerjaannya akan dilakukan selama tiga tahun, maka dikerjakan dengan kontrak tahun jamak,” beber Yasin.

Sejak digarap pada 2015 lalu dengan ditandai peletakan batu pertama oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla, pekerjaan jembatan ini mangkrak pada 2017 lalu.

Gara-garanya belum mendapat rekomendasi dari Komisi Keamanan Jembatan dan Terowongan Jalan (KKJTJ). Hingga akhirnya, Pemprov Kalsel, Pemkab Kotabaru, dan Tanah Bumbu menyetop anggarannya.

Untuk diketahui pada tahun pertama, pekerjaan berupa jalan pendekat dan timbunan di sisi Batulicin dan Kotabaru. Kala itu, pemprov menggelontorkan anggaran mencapai Rp50 miliar. Setahun berjalan, di tahun 2016, pembiayaan tak hanya dengan uang pemprov.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Indra Zakaria

Sumber: Radar Banjarmasin

Rekomendasi

Terkini

Kabupaten Banjar Sumbang Kasus HIV Tertinggi di Kalsel

Jumat, 12 Desember 2025 | 11:10 WIB
X