Juga sharing pembiayaan dengan Pemkab Kotabaru yang nilainya sama-sama Rp50 miliar. Pekerjaannya adalah jembatan pendekat berupa bore pile dan pile cap pada sisi Batulicin dan Kotabaru.
Di tahun terakhir 2017, pekerjaan dilanjutkan kembali oleh Pemprov Kalsel dan Pemkab Kotabaru dengan anggaran yang sama persis tahun 2016.
Pekerjaannya masih sama, yakni jembatan pendekat berupa bore pile dan pile cap di dua sisi daerah.
Desain awal jembatan ini, panjang jembatan mencapai 3.750 meter dengan tinggi 40 meter. Tipe jembatan untuk bentang utama memakai cable stayed beton edge beam (175m + 350m + 175m) dengan lebar 24 meter.
Untuk mendapat rekomendasi dari KKJTJ, jembatan ini ditinjau ulang dari desain awal. Untuk tinggi jembatan yang awalnya 40 meter, menjadi 30 meter. Untuk jembatan pendekat, menggunakan box girder.
Panjang arah Batulicin 950 meter, dan arah Kotabaru 1.950 meter dengan lebar 24 meter. Sementara, jembatan penghubung menggunakan pile slab. Untuk arah Batulicin 75 meter, dan arah Kotabaru 75 meter dengan lebar 24 meter.
Sementara, untuk jalan pendekat, arah Batulicin sepanjang 1.500 meter, dan arah Kotabaru 1.250 meter dengan lebar 24 meter. Meski sampai saat ini diketahui masih belum ada rekomendasi KKJTJ, pekerjaan jembatan ini tetap saja dilanjutkan.
Sembari berharap nantinya akan menjadi Proyek Strategis Nasional (PSN), hingga dibantu dengan pendanaan APBN. “Upaya mendapatkan rekomendasi terus dilakukan, sembari mengerjakan bentang pendekat jembatan dulu,” terang Plt Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPR Kalsel, Robby Cahyadi. (*)