• Senin, 22 Desember 2025

Layangan: Mainan Masa Kecil yang Kini Dianggap Membahayakan, Penggemar Segala Umur, Sampai Ada Perkelahian

Photo Author
- Kamis, 10 Juli 2025 | 15:00 WIB
BERLARIAN: Anak kecil dan remaja berlarian mengejar layang-layang putus di Jembatan Patih Masih, Rabu (9/7).
BERLARIAN: Anak kecil dan remaja berlarian mengejar layang-layang putus di Jembatan Patih Masih, Rabu (9/7).

 

Anak-anak di kota ini bernasib malang. Serba salah. Di rumah main hape melulu. Di jalan mengejar layangan dan membahayakan pengendara.

 

BANJARMASIN — Di masa liburan sekolah, Jembatan Patih Masih di Kuin Utara berubah menjadi arena bermain layang-layang. Lokasinya memang menggoda—di atas jembatan, tak terhalang kabel, dan disapu angin kencang.

Tak heran, anak kecil dan remaja dari berbagai penjuru datang kemari. Bahkan dari Teluk Tiram dan Kelayan. Namun belakangan menimbulkan kekhawatiran. "Namanya juga anak-anak, susah ditegur," ujar warga setempat, Asruddin (64), Rabu (9/7).

Baca Juga: Layangan di Banjarmasin Makan Korban, Ada Mulut Warga Robek Tersayat Benang Gelasan

Aktivitas itu juga mengancam pengendara. Benang layangan yang melintang—apalagi jika menggunakan gelasan (benang tajam)—berisiko mencederai pengendara. Yang konyol pada Selasa (8/7) lalu warga berkelahi gara-gara permainan ini.

Hingga puluhan petugas Satpol PP, Dinas Perhubungan (Dishub), polisi, dan TNI dikerahkan untuk berjaga. Penjagaan dilakukan pada jam ramai, pukul 16.00 hingga 18.00 Wita. "Sudah sepekan kami berjaga. Setiap hari ada 40 personel gabungan dari Dishub dan Satpol PP yang dibagi dalam empat regu," kata Kepala Dishub Banjarmasin, Slamet Begjo.

Kepala Satpol PP Banjarmasin, Ahmad Muzaiyin menyebut, mulai hari ini polisi dan TNI diminta untuk membantu, terutama setelah eskalasi meningkat dan sempat terjadi keributan. "Kemarin memang sempat ada perkelahian, terjadi setelah petugas selesai berjaga," katanya.

Hingga kemarin sore, aktivitas bermain layangan masih berlangsung. Petugas mengarahkan agar mereka bermain di bawah jembatan, bukan di badan jalan. Pembubaran tak bisa dilakukan lantaran belum ada aturan yang melarang bermain layangan di ruang publik.

"Ini memang bukan kegiatan negatif, tapi memang berbahaya. Kami hanya bisa mengimbau, khususnya orang tua, agar mengawasi anak-anaknya," ujarnya. "Silakan bermain, asal di tempat yang aman."

Di tengah sorotan terhadap aktivitas bermain layangan di kawasan Jembatan Patih Masih, muncul ide dari Camat Banjarmasin Utara, Norrahmawati. Ia mengusulkan lomba layang-layang sebagai alternatif solusi untuk menyalurkan hobi warga.

"Selama ini kita sering hanya melarang, tapi lupa memberi ruang. Padahal warga butuh wadah yang aman dan tertib," ujarnya, kemarin. Menurutnya, euforia bermain layangan, apalagi saat musim angin kencang dan libur sekolah, seharusnya bisa dikelola menjadi kegiatan yang positif. "Daripada anak-anak hanya bermain ponsel," pikirnya.

Ia pun membuka kemungkinan untuk menjadikan kawasan sekitar Jembatan Patih Masih sebagai lokasi lomba. "Lalu lintas ditutup sementara waktu. Daripada main sembarangan dan membahayakan, lebih baik kita fasilitasi," katanya. Namun, rencana ini belum final. Norrahmawati ingin berkoordinasi dengan instansi terkait untuk melihat apakah usulan tersebut memungkinkan secara teknis.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Indra Zakaria

Sumber: Radar Banjarmasin

Rekomendasi

Terkini

Kabupaten Banjar Sumbang Kasus HIV Tertinggi di Kalsel

Jumat, 12 Desember 2025 | 11:10 WIB
X