• Senin, 22 Desember 2025

Karhutla Bisa Jadi Kelemahan Kalteng, Pemkab Diminta Waspada

Photo Author
- Minggu, 9 Juni 2019 | 14:10 WIB

PALANGKA RAYA-Beberapa kabupaten di Kalteng telah menetapkan status siaga bencana kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), salah satunya adalah Kabupaten Barito Selatan (Barsel). Jika tidak segera dicegah, hal ini bisa memengaruhi penetapan Kalteng sebagai ibu kota baru, mengingat Bumi Tambun Bungai menjadi kandidat kuat calon ibu kota pengganti Jakarta.

Sekda Kalteng Fahrizal Fitri membeberkan, saat ini di Kalteng sudah ada dua kabupaten yang sudah menetapkan status siaga bencana karhutla. Berdasarkan pedoman jika dua kabupaten sudah menetapkan siaga, maka Pemerintah Provinsi (Pemprov) harus meningkatkan status di tingkat provinsi.

Ia mengungkapkan, dengan adanya peningkatan status maka Sumber Daya Manusia (SDM) dan peralatan dapat dimaksimalkan. Dengan demikian dapat meningkatkan kewaspadaan dan memprioritaskan pencegahan karhutla."Jangan smpai setelah kebakaran kemudian meningkatkan statusnya," katanya saat diwawancarai (8/6).

Pihaknya berharap, tiap-tiap kabupaten segera mempersiapkan menghadapi musim kemarau ini. Rencana pada 11 Juni pihaknya akan melaksanakan rapat koordinasi (rakor) karhutla yang mengundang seluruh kabupaten/kota untuk memastikan kesiapsiagaan dalam rangka menghadapi karhutla.

"Kami tidak ingin nanti karhutla menjadi tidak terkendali karena salah satu isu kelemahan kalteng adalah karhutla," kata pria yang pernah menjabat sebagai Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kalteng ini.

Apalagi, tambahnya, karhutla menjadi salah satu indikator penetapan calon ibu kota negara nantinya. Tetapi, tambahnya, sejak 2016/2017 karhutla di Kalteng suda cukup turun sampai Tahun 2018.

"Saya meminta dukungan seluruh masyarakat agar memahami teknik pembukaan lahan tanpa bakar, sehingga dengan edukasi ini harapannya masyarakat bisa mengerti agar tidak terjadi karhutla," katanya.

Menghadapai karhutla ini, sambung Fahrizal, pihaknya sudah menggarkan dana sekitar Rp 10 miliar. Jika status sudah ditingkatkan pihaknya akan berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Sebelumnya, Plt Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BPB-PK) Kalteng Mofit Saptono melalui Kasubid Kedaruratan Alpius mengatakan, Kalteng harus sudah siap-siap mewaspadai, potensi terjadinya karhutla, sebab di Juni ini sudah memasuki musim kemarau. Ditambah disejumlah wilayah di Kalteng sudah mengalami kekeringan.

“Ya diawal pertengahan Juni sampai awal Juli Kalteng sudah mulai memasuki musim kemarau, dan disebagian wilayah di Kalteng ada yang sudah alami kekeringan, dengan intensitas hujan yang relatif sedikit,” ujarnya.

Alpius mengatakan, untuk Barsel saat ini sudah menetapkan status siaga darurat karhutla, sebab di wilayah itu sudah ada terjadinya karhutla dalam dibulan Mei lalu dengan luasan kebakaran kurang lebih satu hektare.

“Karena sudah terjadi kebakaran itu makanya mereka menetapkan siaga darurat agar penangganannya cepat dilakukan,” ungkapnya.

Selain itupun, jelasnya sebagian daerah yang mengalami kekeringan seperti Kapuas, Barito Timur, Barito Utara, sampai sebagian Pulang Pisau, sedangkan untuk daerah Barat Kalteng masih bisa dikatakan lembab. Sebab masih ada daerah yang diguyur hujan.

“Untuk daerah-daerah itu sebagain hujan relatif minim, dan cuaca panas mendominasi sehingga potensi karhutlapun besar dapat terjadi,” beber Alpius.

Ditekankan Alpius, agar Kota Palangka Raya sebagai barometer wilayah di Kalteng untuk karhutla dapat menjaga wilayahnya. Karena berkaca dari tahun-tahun sebelumnya karhutla di kota ini cukup tinggi.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

X