• Senin, 22 Desember 2025

Tiket Pesawat Mahal, Rakyat Merasa Diperas

Photo Author
- Kamis, 17 Januari 2019 | 17:50 WIB

Dia mencontohkan, harga tiket pesawat Jakarta-Palangka Raya dan Jakarta-Pangkalan Bun, harganya masih berkisar Rp 1 juta. Sementara untuk tujuan Jakarta-Sampit, berkisar Rp 1,5 juta.

”Mohon pemerintah dapat memperhatikan agar harga tiket dapat bersaing sehat. Dulu saat masih ada maskapai lain, harga bersaing hebat. Semoga pemerintah mendengar aspirasi masyarakat untuk kepentingan bersama,” ujarnya.

Terpisah, Distrik Manager Sriwijaya Air Kotim Ismihadi mengatakan, tarif harga tiket ditentukan manajemen pusat di Jakarta. Meski demikian, menurutnya, harga tersebut bisa saja suatu saat nanti turun. ”Tetapi saya pun tidak bisa memprediksi kapan harga tiket pesawat turun,” katanya.

Ismihadi menuturkan, tarif harga tiket memang rata-rata naik di atas Rp 1 juta, yakni berkisar Rp 1,2-1,5. Khususnya untuk tujuan Sampit-Jakarta atau sebaliknya. Kenaikan harga tiket mulai dirasakan sejak Natal dan Tahun Baru.

Sebelumnya, harga tiket pesawat untuk rute Sampit-Jakarta berkisar Rp 800 ribu, Sampit-Surabaya Rp 600 ribu, dan rute Sampit-Semarang Rp 800 ribu. Sejak awal tahun, tarif harga tiket rute Sampit-Jakarta berkisar Rp 1,2-1,5 juta, Sampit-Surabaya Rp 800 ribu, dan Sampit-Semarang Rp 1,2 juta.

”Dulu, di tahun 2018, sebelum momen Natal dan Tahun Baru, harga masih berkisar Rp 800 ribu untuk tujuan Sampit-Jakarta. Namun, karena harga itu dianggap pihak perusahaan tidak bisa ’hidup’, sehingga perusahaan mengambil sikap menaikkan harga tiket,” katanya.

Selain itu, lanjutnya, kenaikan harga tiket disebabkan beberapa hal. Di antaranya, permainan harga pasar dan persaingan antarperusahaan  maskapai penerbangan. Dampak kenaikan juga berpengaruh terhadap jumlah penumpang.

”Saat ini harga memang kami akui ada kenaikan dan ini juga memengaruhi jual beli tiket kepada masyarakat. Seperti di momen Natal dan Tahun Baru, terjadi penurunan jumlah penumpang jika dibandingkan dengan tahun 2017 lalu,” ujarnya.

Lebih lanjut Ismihadi menjelaskan, kenaikan tarif harga tiket pesawat seiring dengan jumlah penumpang. Jika jumlah penumpang meningkat, tarif juga akan naik. Hal itu dipengaruhi biaya pengeluaran untuk produksi.

Dia mencontohkan, untuk penerbangan Sampit-Jakarta dengan jumlah penumpang 120 penumpang, memerlukan biaya produksi sebesar Rp 60 juta. Perusahaan juga memikirkan cara agar biaya produksi kembali modal agar tetap bisa bertahan.

”Perusahaan memiliki strategi dengan memberlakukan tarif harga tiket yang berubah. Jika jumlah penumpang stabil dan terisi penuh, bisa saja kemungkinan perusahaan menetapkan tarif harga yang stabil. Akan tetapi, jumlah penumpang kan fluktuatif. Jarang kursi penumpang penuh, kecuali pada momen hari besar,” katanya.

Kendati demikian, meskipun perusahaan maskapai penerbangan melakukan permainan harga pasar, tambah Ismihadi, tidak sampai melampaui ambang batas tertinggi yang ditetapkan pemerintah.

Dia merinci,  harga tertingggi yang ditetapkan pemerintah untuk Sampit-Jakarta sebesar Rp 1.524.000, Sampit- Surabaya Rp 1.249.000, dan Sampit-Semarang Rp 1.680.000.

”Kami tidak berani menjual harga tiket melebihi ketetapan pemerintah, karena bisa saja izin operasional penerbangan perusahaan dicabut. Beda halnya dengan kelas bisnis, pemerintah tidak menetapkan ambang batas tertinggi,” tandasnya. (hgn/ign)

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: sampitadm-Radar Sampit

Tags

Rekomendasi

Terkini

X