HANAU – Kebakaran hebat menghanguskan sebelas rumah di kawasan Jalan Harapan RT 04/RW 01 Desa Pembuang Hulu I, Kecamatan Hanau, Kabupaten Seruyan, Minggu (10/2) malam. Kejadian itu nyaris menelan korban jiwa satu keluarga yang saat itu sedang tidur lelap.
Api diperkirakan mulai muncul sekitar pukul 23.30 WIB dan berhasil dipadamkan hingga dilakukan pembasahan pada Senin (11/2), sekitar pukul 03.00 WIB.
Informasi yang dihimpun, api diduga berasal dari belakang rumah Abdul Guni yang disewa Sumarni. Sumarni saat itu sedang tidur bersama anaknya. Tiba-tiba dia terbangun karena ada benda terjatuh dari atas plafon kamarnya.
Dia kaget karena ternyata api sudah membakar terpal, alas plafon. Sumarni bergegas membangunkan anaknya dan keluar sambil berteriak meminta bantuan.
Saat itu warga yang mendengar teriakan mengaku melihat api sudah membesar dan mulai merembet ke rumah di sebelahnya hingga makin tak terkendali dan menghanguskan belasan rumah warga.
Dugaan korlesting listrik menjadi pemicu kebakaran itu menguat lantaran banyak yang menyaksikan api berasal dari bagian atas rumah yang ditinggali Sumarni. Namun, di sisi lain, aparat Kepolisian Sektor Hanau masih melakukan penyelidikan guna memastikan penyebab kebakaran yang menghebohkan warga itu.
”Kami masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap penyebab utama kebakaran tersebut,” kata Kapolsek Hanau Ipda Prio Amboro.
Menurutnya, dalam kebakaran tersebut pihaknya masih harus berhati-hati, karena kondisi TKP nyaris rata dengan tanah. Sebagian besar rumah yang terbakar berbahan utama kayu.
”Bangunan yang terbakar didominasi kayu, sehingga api cepat menyebar dan sulit dipadamkan,” ungkapnya.
Camat Hanau Syahrian mengatakan, pihaknya telah berkoodinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Seruyan dan Dinas Sosial untuk penanganan darurat bagi para korban.
”Tidak ada korban jiwa, hanya harta benda yang dimilikia nyaris habis karena saat itu sedikit yang bisa diselamatkan,” katanya.
Terkait penanganan darurat di TKP, lanjutnya, belum diperlukan adanya tenda karena para korban rata-rata memiliki keluarga. Mereka menumpang di keluarga masing-masing.
”Kerugian total diperkirakan mencapai Rp 1 miliar, itu dengan estimasi tiap rumah dinilai dengan Rp 100 juta,” katanya.
Berkobar saat Salat