• Senin, 22 Desember 2025

Hujan Lebat, Sungai Meluap

Photo Author
- Kamis, 7 Maret 2019 | 10:46 WIB

PANGKALAN BANTENG – Sejumlah kawasan di Kecamatan Pangkalan Banteng, Kabupaten Kotawaringin Barat kebanjiran. Selain merendam puluhan rumah warga, banjir yang berasal dari luapan beberapa sungai itu juga merendam jalan poros desa, jalan trans Kalimantan hingga lahan pertanian warga, Rabu (6/3).

Banjir terparah terjadi di Dusun I Desa Sungai Hijau, banjir merendam kawasan RT 9 dan 10, sekitar 36 rumah terdampak luapan sungai di desa tersebut. Ratusan warga diungsikan ke Aula Kantor Desa Sungai Hijau, dan gedung PAUD, sebagian lagi memilih tinggal di rumah keluarganya yang aman dari genangan banjir musiman itu.

Kepala Desa Sungai Hijau Valerianus Nurak mengatakan bahwa warga diungsikan hingga banjir benar-benar surut. “RT 9 yang cukup parah, apalagi di sisi barat yang lokasinya cukup rendah, ketinggian air mencapai dada orang dewasa. Semoga tidak turun hujan dalam waktu dekat,” ujarnya.

Menurutnya banjir terjadi karena intensitas hujan yang cukup tinggi  pada Selasa (5/3) sore hingga Rabu (6/3) pagi. Sungai Hijau yang menjadi titik pertemuan beberapa sungai menjadi kawasan rawan banjir saat debit air sungai meningkat.

“Ini cukup parah sejak banjir besar sekitar tahun 2014-2015 silam. Saat itu RT 9 dan 10 juga mengalami hal yang sama,” katanya.

Meski pada Rabu sore air mulai surut, dan ada sejumlah warga yang kembali ke rumah mereka. Pihaknya tetap menyiagakan petugas Linmas di kawasan tersebut.

“Kita siagakan Linmas, kalau hujan lagi kita akan evakuasi mereka. Pihak BPBD juga telah menyiapkan satu sampan cukup besar untuk membantu evakuasi,” katanya.

Selain Dusun I Sungai Hijau, luapan sungai juga menerjang kawasan jalan poros masuk ke Dusun II di desa tersebut. Selain memutus jalan utama desa, air juga merendam perkebunan warga. “Di Dusun II (Sapta Jaya) juga meluap airnya, seperti biasa jalan desa terputus, dan harus memutar melalui perkebunan karet,” terangnya.

Kepala Seksi Pencegahan BPBD Kobar Pahrul Laji mengatakan bahwa pihaknya telah menurunkan tim untuk memantau kondisi banjir di Sungai Hijau. Satu unit perahu juga telah disiapkan untuk membantu evakuasi warga yang masih bertahan di rumah mereka.

“Yang tidak terlalu tergenang masih bertahan, namun kalau nanti ketinggian air meningkat kita terpaksa evakuasi mereka. Sudah ada satu perahu yang kita tempatkan di lokasi,” terangnya.

Selain Sungai Hijau, luapan Sungai Dendang di Desa Marga Mulya juga merendam persawahan warga. Meski tidak separah banjir sebelumnya, petani harus rela menggarap ulang persawahan mereka.

“Memang petani sudah panen, namun saat ini mereka mulai menggarap lahan dan. Banyak benih padi mereka yang hanyaut terbawa banjir,” kata Edi Priyono, Sekretaris Desa Marga Mulya.

Meski kedalaman air tak sebesar sebelumnya namun, banjir tetap akan mengancam keberlangsungan pertanian warga. Oleh karena itu salah satu cara yang bsia ditempuh adalah segera menyelesaikan pembangunan embung di jalur Sungai Dendang tersebut.

“Semoga embung segera selesai, sehingga aliran air bisa sedikit tertahan dan sawah warga bisa aman dari banjir. Selain itu diharapkan ada peninggian tanggul serta perbaikan pintu air irigasi sawah yang sampai saat ini tidak berfungsi,” harapnya.

Luapan sungai juga terjadi di jalur poros Desa Arga Mulya, ketinggian air dipekrirakan mencapai satu meter yang menenggelamkan sekitar 200 meter jalur utama menuju perkebunan warga dan yang merupakan jalur penghubung ke Desa Sungai Pakit

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: sampitadm-Radar Sampit

Tags

Rekomendasi

Terkini

X