• Senin, 22 Desember 2025

Partisipasi Pemilih Diprediksi Turun, Ini Alasannya...

Photo Author
- Jumat, 19 April 2019 | 17:35 WIB

SAMPIT – Tingkat partisipasi pemilih dalam Pemilu 2019 diprediksi menurun. Hal itu disebabkan banyak persoalan yang membuat banyak pemilih enggan datang ke tempat pemungutan suara (TPS). Selain itu, juga akibat lokasi TPS yang jauh dan acak, sehingga pemilih kebingungan.

”Kalau saya lihat, nilai kursi ini akan turun, karena semua caleg tidak ada suara yang signifikan. Selain itu, partisipasi pemilih, khususnya untuk kabupaten sangat besar kemungkinan menurun,” kata anggota DPRD Kotim Dadang H Syamsu, Kamis (18/4).

Legislator yang kembali mencalonkan diri ini mengaku terkejut dengan perolehan suara caleg di TPS. Pasalnya, jauh berbeda dengan pemilu sebelumnya.

”Kalau 2014, di TPS itu suara caleg bisa meledak. Banyak suaranya. Kalau ini, di setiap TPS semua caleg suaranya sayup-sayup, alias sedikit, tetapi merata. Ada di setiap TPS. Tidak ada lagi fenomena di TPS A bisa dapat 50 – 90 suara. Hampir tidak ada,” ujarnya.

Legislator lainnya, Ary Dewar, menuturkan, persoalan di daerahnya bukan hanya soal partisipasi saja, namun tingkat kerusakan pencoblosan suara. ”Banyak suara yang rusak. Saya saya sebenarnya ada ratusan yang mencoblos nama, tapi karena tercoblosnya juga kena parpol lain, jadi tidak sah,” kata Ary Dewar.

Persoalan lainnya, lanjut Ary, bilik suara yang terlalu kecil, sementara ukuran surat suara cukup besar. ”Ketika masyarakat ingin membuka lebar, terkendala biliknya yang dianggap kecil. Makanya, saat dalam lipatan saja mereka coblos,” kata Ary Dewar.

Wakil Ketua DPRD Kotim Parimus mengatakan, sistem acak yang diberlakukan KPU untuk pemilih di setiap TPS jadi persoalan. Misalnya, ada yang satu rumah berbeda TPS. Bahkan, ada juga yang TPS di samping rumah, namun harus menempuh jarak yang jauh untuk mencoblos.

”Itu mengakibatkan warga enggan datang ke TPS dan mengakibatkan turunnya partisipasi,” kata dia.

 

Rekapitulasi

Sementara itu, tahapan pemilu sudah memasuki rekapitulasi di tingkat kecamatan. Hasil perolehan suara dari TPS di beberapa desa/kelurahan, mulai dikumpulkan ke tingkat kecamatan, khususnya di Kecamatan Mentawa Baru Ketapang.

Lurah Mentawa Baru Hulu Amir Syarifudin mengatakan, sebanyak 220 kotak suara dari 44 TPS telah berada di kantor Kecamatan Mentawa Baru Ketapang. Sejak diserahkan dari masing-masing TPS, tidak ada kendala atau protes dari warga.

Lurah Sawahan Legendaria Okta BN mengatakan, sejak malam setelah penghitungan surat suara di masing-masing TPS, kotak suara langsung diserahkan ke kantor kelurahan, selanjutnya dikirim ke kantor Kecamatan Mentawa Baru Ketapang. Kotak suara itu berasal dari total 27 TPS.

Legendaria menuturkan, pemungutan suara di Kelurahan Sawahan berjalan aman dan kondusif. Beberapa TPS memang sempat terkendala kekurangan surat suara, khususnya calon presiden dan wakil presiden. Namun, hal tersebut cepat diantisipasi, sehingga pelaksanaan pemungutan suara dapat berjalan lancar.

”Antisipasi kekurangan saat itu dengan melakukan subsidi silang. Dengan KPU juga sudah kami konsultasikan. Begitu juga pihak kelurahan dengan KPPS kelurahan. Saling bekerja sama terkait kekurangan surat suara,” katanya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: sastro-Sastro Radar Sampit

Tags

Rekomendasi

Terkini

X