SAMPIT – Tahapan Pemilu 2019 yang panjang dan melelahkan menguras energi penyelenggara maupun pengawas di lapangan. Sebagian dari mereka bertumbangan karena kelelahan dan naiknya tekanan darah.
Pengawas tempat pemungutan suara (TPS) Desa Bapeang, Nordiana, salah satunya. Staf Kecamatan MB Ketapang itu ambruk, kemarin (23/4). Dia bersangkutan disarankan dokter istirahat total. Tekanan darahnya mencapai 270/170 mmHG, padahal angka normalnya 90/60 mmHG hingga 120/80 mmHG.
”Sejauh ini yang kami sarankan istirahat total itu baru satu orang, karena tensinya tinggi sekali 270/170. Namun, saat ini kondisinya sudah mendingan,” kata Ratih Eka Fitri, dokter Puskesmas Ketapang I.
Menurutnya, tekanan darah melonjak karena faktor kelelahan, kurang tidur, pola makan tidak teratur, dan stress. Apabila pasien tersebut mengeluhkan pusing sampai muntah, pihaknya menganjurkan ke IGD (Instalasi Gawat Darurat) agar mendapatkan penanganan lebih lanjut.
”Banyak yang tekanan darahnya naik, selain karena kelelahan, kurang tidur, makan tidak teratur, juga stress. Obat yang diberikan berupa analgetik antinyeri, vitamin, dan antihipertensi,” katanya.
Pada hari pertama posko kesehatan dibuka, ada 20 orang petugas yang melakukan kontrol kesehatan. Pada hari kedua, sebanyak 15 petugas cek kesehatan.
Ratih menyarankan petugas beristirahat dengan cukup, banyak minum air putih, makan teratur, dan jaga kondisi tubuh dengan suplemen vitamin. “Karena kondisi mereka yang tidak memungkinkan untuk istirahat total, jadi kami berikan vitamin biar fit,” tandasnya.
Hari keempat pelaksanaan rapat pleno terbuka untuk merekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara masih terus berlangsung di setiap kantor kecamatan. Kegiatan yang dilaksanakan hampir sehari penuh itu menyebabkan kondisi para petugas kelelahan.
Untuk mengantisipasi petugas yang jatuh sakit, pemerintahan Kecamatan MB Ketapang berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kotim mendirikan posko kesehatan.
"Posko kesehatan ini sudah ada semenjak satu hari yang lalu. Kami bekerja sama dengan dinkes dan puskesmas setempat, dan mendapat respon yang baik dari petugas PPK," kata Sutimin, Camat MB Ketapang, Selasa (23/4).
Sutimin mengatakan, layanan itu diberikan untuk memantau apabila ada petugas yang sakit karena kelelahan, mulai dari PPK, panwas, dan saksi. Posko pun dibuka tiga shift. Pada pagi hari dari Puskesmas Ketapang I, siang dari Puskesmas Ketapang II, dan sore atau malamnya dari Puskesmas Pasir Putih.
Sementara itu, Dokter Desliana Eka Maulitita, Kepala Puskesmas Baamang II mengatakan, pihaknya belum menerima keluhan atau pasien yang bertugas untuk memeriksakan diri atau berobat. Namun, Puskesmas Baamang II siap memberikan bantuan tenaga dan medis apabila diperlukan.
Dia mengatakan, Puskesmas Baamang I yang lebih dekat dengan lokasi rekapitulasi penghitungan suara di Kecamatan Baamang sudah menerjunkan tim kesehatan di lokasi tersebut. Puskesmas Baamang II siap mengirimkan tenaga bantuan ke lokasi bila diperlukan.
Desliana menuturkan, ada beberapa faktor yang menyebabkan tumbangnya penyelenggara dan pengawas pemilu tahun ini. Paling besar disebabkan kelelahan dan kurang istirahat. ”Jadi, ini kan waktunya terus-menerus pelaksanaannya. Biasanya akibat kelelahan dan kurang istirahat, sehingga pola makan-minum mereka tak teratur,” katanya.
Tenaga yang terlalu diforsir secara berlebihan, lanjutnya, dapat memicu permasalahan yang lebih serius. Desliana mengimbau penyelenggara maupun pengawas segera memeriksakan diri apabila sudah mulai merasakan sakit, karena kemungkinan komplikasi penyakit lain dari faktor kelelahan bisa saja terjadi pada siapa saja.