• Senin, 22 Desember 2025

Dikenal Disiplin, Bikin Gebrakan Pengelolaan Sampah

Photo Author
- Sabtu, 19 Oktober 2019 | 10:55 WIB

Sanggul Lumban Gaol  dikenal sebagai sosok yang tegas dan disiplin. Saat menjadi Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Sanggul membuat gebrakan pengelolaan sampah. Dia ingin berkiprah lebih besar lagi dengan cara mengikuti Pilkada Kotim 2020.

DESI WULANDARI, Sampit

Selain Halikinnor dan Redy Setiawan, Sanggul Lumban Gaol turut mempertaruhkan jabatannya dan statusnya sebagai ASN untuk mengikuti Pilkada Kotim 2020 mendatang. Pria yang memulai kariernya sejak 1993 ini masih memiliki masa kerja enam tahun sebagai ASN.

”Selama 26 tahun saya sudah mengabdikan diri sebagai ASN, berbagai pekerjaan di pemerintahan mulai dari tingkat bawah sudah saya lalui, sehingga saya cukup memahami bagaimana kinerja pemerintahan dan hal apa yang harus dilakukan untuk memajukan daerah ini,” jelas pria kelahiran 3 April 1965 ini.

Dengan mengikuti pilkada tahun depan, dia harus siap melepas jabatan dan status ASN. Hal tersebut sudah dipikirkannya secara matang. Bahkan sudah dikomunikasikan dengan keluarganya.

Dia ingin memberikan kontribusi semaksimal mungkin untuk membangun Kotim dengan menjadi pemimpin daerah ini. ”Memang bukan hal mudah keputusan yang saya ambil ini. Orang tua saya saja terkejut. Tapi, inilah keinginan saya, ingin berbuat lebih banyak lagi. Meskipun saya tahu risikonya harus mundur sebagai ASN,” ujar bapak dua orang anak ini.

Sanggul merupakan sosok yang dikenal disiplin dan bertanggung jawab dalam hal pekerjaan. Dia juga menularkan sifat tersebut kepada rekan-rekan kerjanya.

Di dinas mana pun dia bertugas, selalu menerapkan hal tersebut sehingga pekerjaan yang ditugaskan kepada dirinya selalu beres. Contoh tugas saat ditugaskan menyelesaikan masalah sampah.

Sanggul berupaya melakukan inovasi dalam pengelolaan sampah di dalam kota, salah satunya dengan membangun depo sampah. Ternyata, inovasi yang dilakukan cukup membawa dampak baik untuk pengelolaan sampah. Membuat masyarakat bertanggung jawab pada sampah yang mereka hasilkan dengan membuangnya langsung ke depo. Tak lagi membuang di sembarang tempat. Upaya tersebut memang harus dilakukannya secara bertahap.

”Pengelolaan dan penataan Kotim ini memang harus dilakukan secara bertahap, bahkah upaya untuk menyadarkan masyarakatnya juga tidak mudah untuk membuang sampah tidak di sembarang tempat,” ujarnya. 

Sanggul juga berhasil memperjuangkan perubahan status kawasan hutan di 17 kecamatan, sehingga pemkab dapat membangun infrastruktur di desa dan kecamatan. Selama ini pemkab sulit membangun desa dan kecamatan karena masih berstatus kawasan hutan. Keberhasilan Pemkab Kotim mengubah status kawasan itu dijadikan contoh bagi daerah lain di Indonesia.

”Saya kasihan ada desa yang sudah dibentuk, tidak dapat melakukan pembangunan karena masuk kawasan hutan. Berapa besar pun anggaran dana desanya tidak akan terserap dan tidak akan bisa meningkatkan pembangunan di wilayah tersebut,” terang Ketua Purna Paskibra Kotim tersebut.  

Keseriusan Sanggul untuk turut serta Pilkada Kotim 2020 juga ditunjukannya dengan mendafatar di Partai Nasdem dan beberapa partai lainnya yang memiliki kursi di DPRD Kotim. Dia siap dipasangkan dengan orang yang direkomendasikan partai koalisi nantinya.

Dia juga menepis jika tudingan bahwa dirinya salah satu calon boneka yang dimunculkan untuk menutupi calon lain yang mendaftar. ”Tidak mungkin saya calon boneka. Saya berani melepas status ASN saya jika benar-benar direkomendasikan partai,” tegas Wakil Ketua PMI Kotim ini.

Pengalaman selama 26 tahun menjadi abdi negara membuatnya berani mencalonkan diri untuk memimpin Kotim. Sanggul lahir dan menempuh pendidikan di Sampit. Dia juga mendidikasikan dirinya untuk membangun Sampit.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: sampitadm-Radar Sampit

Tags

Rekomendasi

Terkini

X