• Senin, 22 Desember 2025

Bertani lewat Gawai, Bisa Pangkas Masa Panen

Photo Author
- Selasa, 19 November 2019 | 17:03 WIB

Terkait potensi produksi massal alat itu, pemuda murah senyum ini optimistis bisa dilakukan. ”Produksi massal tentu bisa. Kendala untuk pemasaran adalah akan bersaing dengan produk pertanian tradisional dan pemahaman keunggulan dari alat ini serta hasil dari produknya. Biaya yang diperlukan untuk membuatnya sekitar Rp 500 ribu untuk satu alat,” tambahnya.

Sementara itu, Iswahyudianto ayah kandung Faza dikenal sebagai petani tulen di Lamandau. Dia bekerja sebagai PNS di Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Lamandau. Kesehariannya disibukkan dengan mengurusi lahan kebun buah dan sayurnya.

”Alhamdulillah. Memang minatnya untuk sekolah di pertanian kuat. Semoga nantinya bisa memajukan pertanian di Indonesia,” ujarnya. (***/mex/sla/ign)

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: sampitadm-Radar Sampit

Tags

Rekomendasi

Terkini

X