• Senin, 22 Desember 2025

Pertama Tugas di Luar Jawa, Langsung Belajar Bahasa Banjar

Photo Author
- Kamis, 21 November 2019 | 09:47 WIB

Dengan mendengarkan masukan-masukan dari orang-orang yang dipimpinnya, pemecahan masalah akan dirasakan sebagai usaha bersama sehingga memperkuat kerja sama tim.   

Di mata para karyawannya pun, Agung memiliki karakter pemimpin yang karismatik. Dia memiliki sifat ramah, tutur kata yang baik, dan menunjukan rasa peduli kepada orang lain. Meskipun begitu, dia tetap memiliki wibawa dan aura kepemimpinan yang dapat dirasakan oleh orang sekitarnya.  

"Saya memiliki motto: hormatilah sesama, sayangi selalu keluarga dan kedua orang tua. Saya juga selalu ingat pesan orang tua, ‘dimanapun bekerja dan apapun jabatanmu, hormatilah orang yang lebih tua.’ Jika kita selalu berusaha berbuat baik, menghargai, dan menghormati, insyaAllah kita juga akan diperlakukan dengan baik,” ujar putra dari pasangan Mardi Siswanto & Sri Hastuti ini.

Agung juga selalu membiasakan diri untuk selalu berbuat kebaikan, minimal tiga kebaikan dalam sehari. Ada banyak kebaikan yang bisa dilakukan, mulai dari senyum, ibadah, menolong orang di jalan, bersedekah, dan banyak lagi.

”Setiap orang punya kesempatan sama untuk berbuat baik. Kebaikan yang kita lakukan, tak hanya membuat orang sekitar senang, tapi juga membuat diri kita bahagia,” ujarnya.

Selama menggeluti dunia perbankan, ada berbagai tantangan yang dihadapi. Di antaranya, nasabah yang macet dalam mengangsur kredit. Saat ini, sistem kredit banyak digunakan oleh para pengusaha yang ingin mewujudkan cita-cita menjadi wirausahawan, namun terkendala modal. Walau begitu, sistem kredit tidak selalu berjalan mulus. Ada berbagai masalah yang dapat menyebabkan kredit macet.   

Terdapat beberapa prosedur untuk mengelola kredit yang bermasalah. Secara garis besar yang dilakukan bank adalah mengumpulkan informasi, menganalisis permasalahan, kemudian mengambil tindakan yang paling tepat.   

”Kami selalu utamakan pendekatan kekeluargaan, berprasangka baik  terhadap nasabah, dan mempertimbangkan apakah masalah tersebut dapat diselesaikan tanpa jalur hukum sehingga hubungan baik dengan nasabah tetap terjaga. Bagaimana pun BRI besar juga karena adanya nasabah,” ujarnya.   

Tantangan lainnya adalah persaingan bisnis perbankan yang semakin sengit. Sektor usaha mikro yang selama ini jadi core bisnis BRI, turut menjadi bidikan bank lain. Sengitnya persaingan bisnis perbankan juga mewajibkan BRI terus berinovasi dan mendekatkan diri dengan nasabah. Salah satu agenda besar yang disiapkan bank pelat merah ini adalah Pesta Rakyat Simpedes (PRS). Ada banyak rangkaian acara dalam event bertajuk ”Berbagi Suka se-Indonesia”. Mulai dari panggung  PRS, Pawai PRS, donor darah, cek kesehatan gratis, Panen Hadiah Simpedes. ”Acara kami gelar di Monumen Jelawat tanggal 7 dan 8 Desember,” ujarnya. (yit)  

 

 

 

 

 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: sampitadm-Radar Sampit

Tags

Rekomendasi

Terkini

X