• Senin, 22 Desember 2025

Ingin Kembangkan Universitas sampai Jawa, Mimpi Terakhir yang Sulit Terwujud

Photo Author
- Kamis, 21 November 2019 | 16:33 WIB

Sosok dermawan, visioner, tegas, dan berpendirian teguh, melekat dalam diri mendiang Darwan Ali. Hal itu juga yang membuatnya gigih membangun dunia pendidikan di Kotim dan Seruyan.

HENY, Sampit

Pertemuan Darwan Ali dan Ali Kesuma di tahun 2007 silam jadi cikal bakal sebuah langkah besar dalam dunia pendidikan di Kotim dan Seruyan. Ali Kesuma saat itu dikenal sebagai tokoh akademisi, sementara Darwan eksis sebagai Bupati Seruyan yang penuh kontroversi.

”Saya sebelumnya tak pernah kenal dengan yang namanya Darwan Ali. Cuma, karena saya di Sampit, saya sering baca koran, salah satunya Radar Sampit. Beliau cukup dikenal dan penuh kontroversi,” kata Ali Kesuma, mengenang pertemuannya dengan almarhum Darwan.

Pertemuan tak sengaja itu mengantarkannya pada hubungan yang erat antara keduanya. Ali menyapa lebih dulu. ”Selamat siang Bup (Bupati, Red),” ujar Ali, mengulang ucapannya belasan tahun silam.

Darwan lalu memperhatikan dengan seksama. Raut wajahnya seperti sedang berusaha mengingat. ”Siang. Siapa yaa? Oh yang punya Yayasan Wijaya Kusuma itu ya,” kata Darwan menimpali.

”Enggeh (iya, Red) Bup,” jawab Ali singkat.

Keduanya lalu bertukar kartu nama dan janjian bertemu seminggu kemudian.

”Seminggu lagi saya bulik (pulang, Red) dari Jakarta. Nanti kita ketemu di rumah Jalan Ahmad Yani. Tahu aja kan rumah saya?” ucap Darwan Ali sebelum keduanya berpisah.

”Enggeh (iya, Red) Bup,” jawab Ali tanda mengiyakan.

Seminggu berlalu, telepon genggam Ali tiba-tiba berbunyi. Suara khas Darwan Ali di ujung telepon menginformasikan dirinya sudah berada di Sampit. Darwan meminta Ali Kesuma berkunjung ke rumahnya.

”Saya sudah di rumah. Bisa kah beelang (bertamu, Red),” ujar Darwan.

Ali langsung mengiyakan. Mereka kemudian bertemu di hari yang sama. Setibanya di kediaman Darwan, keduanya saling bercengkrama. Mulai dari pembangunan, pendidikan, pengembangan kualitas sumber daya manusia, dan lain-lain.

Dalam obrolan keduanya, Darwan mengungkapkan satu hal yang masih mengganjal dalam benaknya, yakni nasib masyarakat Kotim dan Seruyan ke depan. ”Saya jadi Bupati (Seruyan) berhasil mendatangkan investor banyak. Tetapi, ada satu hal yang saya takuti,” ujar Darwan.

”Apa itu Bupati?” sahut Ali penasaran.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: sampitadm-Radar Sampit

Tags

Rekomendasi

Terkini

X