SAMPIT – Oknum pedagang kue di Pasar Keramat diduga menjajakan dagangan yang tak layak konsumsi. Kue tak layak itu dilapisi dengan krim yang memikat, namun di dalamnya berjamur. Warga tertipu muslihat itu. Akibatnya, kue yang dibeli untuk merayakan ulang tahun dua murid SDN 5 Baamang Hilir tersebut membuat belasan orang keracunan.
”(Murid-murid) muntah di luar ruang kelas, tapi yang di dalam juga sakit perut. Ada yang sesak napas, kami bawa ke puskesmas dekat sekolah,” kata Dana, penjaga sekaligus petugas kebersihan sekolah ini yang membeli kue tersebut, Kamis (20/2).
Dana menuturkan, petaka itu bermula ketika dia dimintai Wali Kelas IIB, Satiyah, membelikan kue untuk merayakan ulang tahun dua muridnya di kelas tersebut. Uang untuk membeli kue itu hasil patungan murid yang terkumpul sebesar Rp 60 ribu, ditambah dari sang guru sebesar Rp 10 ribu.
Sekitar pukul 08.30, Dana bersama seorang murid kelas tersebut lalu pergi ke Pasar Keramat untuk membeli kue. Uang hasil patungan itu dibelikan kue seharga Rp 12 ribu per mika. Dana membeli sebanyak enam bungkus dengan total uang yang harus dikeluarkan sebesar Rp 72 ribu. Kekurangan sebesar Rp 2.000 ditambah murid yang bersamanya.
Menurut Dana, kue itu merupakan pilihan murid yang menemaninya berbelanja. Kue tersebut lalu dikemas dengan rapi di dalam bungkusan plastik mika berbentuk bulat. Dari tampilannya, kue tersebut terlihat bersih dan sehat. Dana merasa kue itu layak untuk anak-anak. Dia tak menyadari, ternyata di dalam kue luarnya dihiasi krim warna-warni itu sudah berjamur dan hitam.
”Murid yang membeli kuenya ikut keracunan juga,” tambah Dana.
Dana menambahkan, anaknya sempat mencicipi kue tersebut, namun hanya krim di bagian luarnya. Karena itu anaknya tak ikut keracunan. ”Untung krimnya saja yang dicolek anak saya. Niat saya mau dibawa pulang, biar anak-anak saya yang lain bisa ikut makan kuenya," ujarnya.
”Saat membeli terlihat bagus. Tidak ada jamur. Pakai mika. Rapi dan meyakinkan. Di bawah kuenya juga ada lapisan kertas, sehingga jamurnya tak terlihat,” tambahnya.
Dana terkejut mengetahui sebagian murid kelas itu muntah-muntah dan mengeluh nyeri pada bagian perutnya. Para murid tersebut lalu dibawa ke Puskesmas untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
”Reaksinya cepat sekali, tidak sampai setengah jam anak-anak sudah muntah-muntah,” katanya.
Kejadian tersebut membuat pihak sekolah langsung memulangkan murid sekolah yang lainnya, sementara para guru menemani muridnya yang mengalami keracunan di rumah sakit.
Elly, salah satu wali murid bersyukur anaknya tidak mengalami kondisi serius dan sudah bisa pulang. Elly kembali ke sekolah bersama putrinya untuk mengambil sepatu. ”Anak saya tadi muntah sekali saja," katanya.
Satiyah yang juga ikut menjadi korban mengaku tak mengira kue itu membuat dirinya dan anak didiknya keracunan. ”Belum seteguk langsung mau muntah,” katanya.
Kepala Puskesmas Baamang I Supriadi bersama tim segera mendatangi sekolah setelah mendengar kabar keracunan massal tersebut. Mereka melakukan pemeriksaan langsung di sekolah.