• Senin, 22 Desember 2025

Wah Parah..!!! Kotim Belum Siap Tangani Korona

Photo Author
- Kamis, 19 Maret 2020 | 17:15 WIB
BARU DIDUGA: Tenaga medis RSUD Kuala Pembuang mengevakuasi pasien yang diduga terpapar Covid-19 ke dalam mobil ambulans untuk dirujuk ke RSUD dr Doris Sylvanus Palangka Raya, Rabu (18/3).(ALDI SETIAWAN/RADAR SAMPIT)
BARU DIDUGA: Tenaga medis RSUD Kuala Pembuang mengevakuasi pasien yang diduga terpapar Covid-19 ke dalam mobil ambulans untuk dirujuk ke RSUD dr Doris Sylvanus Palangka Raya, Rabu (18/3).(ALDI SETIAWAN/RADAR SAMPIT)

SAMPIT – Fasilitas kesehatan di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) ternyata belum siap sepenuhnya menangani pasien terinfeksi virus korona tipe baru (Covid-19). Pasalnya, seorang pasien yang diduga tertular tak bisa dirawat di RSUD dr Murjani Sampit karena ketiadaan ruang isolasi. Pasien tersebut terpaksa dirujuk ke RSUD Doris Sylvanus Palangka Raya.

Kabar tak bisanya pasien tersebut dirawat di RSUD dr Murjani Sampit tersebut membuat Kepala Dinas Kesehatan Kalteng Suyuti Syamsul geram. Dia menyesalkan RSUD dr Murjani Sampit yang ternyata tak menyiapkan ruang isolasi. Padahal, rumah sakit tersebut sudah jauh-jauh hari diminta menjadi salah satu rumah sakit rujukan Covid-19 di Kalteng.

Menurut Suyuti, kabar pasien diduga terinfeksi korona yang masuk kategori Pasien Dalam Pengawasan (PDP) asal Kabupaten Seruyan itu menyita perhatian. Seharusnya PDP itu bisa diisolasi di RSUD milik Pemkab Kotim tersebut. Karena tak bisa dirawat, PDP harus menempuh perjalanan lebih jauh untuk dirujuk ke RSUD dr Doris Sylvanus.

”Saya sudah tegur Sampit (RSUD Murjani, Red), karena rupanya mereka tidak punya ruang isolasi. Padahal, pemerintah sudah secara resmi menunjuknya menjadi salah satu rumah sakit rujukan, yang artinya wajib punya ruang isolasi,” katanya.

Menurut Suyuti, pemerintah tidak sembarangan mengeluarkan surat keputusan (SK) rumah sakit rujukan. SK tersebut diberikan atas pertimbangan kesiapan dari pihak rumah sakit dan pertimbangan tenaga kesehatan yang disana.

”SK itu kan diberi karena mereka (RSUD Murjani, Red) menyatakan siap. Tapi, ternyata sampai sekarang tidak disiapkan ruang isolasinya,” ucapnya.

Terkait hal tersebut, dia memberikan waktu paling lama tujuh hari kepada RSUD dr Murjani Sampit untuk menyiapkan ruang isolasi. Apabila dalam batas waktu tersebut ruang isolasi tidak siap, SK penunjukan sebagai rumah sakit rujukan Covid-19 akan dicabut dan digantikan ke rumah sakit lain.

”Tujuh hari terhitung sejak hari ini (kemarin), kalau tidak siap, SK rujukan Covid-19 dicabut. Bahkan, saya tegaskan bukan hanya SK rujukan isolasi korona yang akan dicabut, tapi rujukan regional secara umum juga akan dicabut,” tegasnya.

Belum siapnya RSUD dr Murjani Sampit cukup mengagetkan. Pasalnya, berdasarkan pernyataan pejabat di Kotim, ruang isolasi itu sudah disiapkan. Bahkan, RSUD dr Murjani Sampit pernah melakukan simulasi terkait penanganan pasien terinfeksi virus korona pada 29 Januari lalu. Faktanya, saat ada pasien yang dirujuk, rumah sakit tersebut tak bisa menangani.

Ketika dikonfirmasi mengenai hal tersebut, Wakil Direktur RSUD dr Murjani Sampit Yudha Herlambang menjelaskan, alasan mereka  belum siap menerima pasien terduga terjangkit Covid-19 karena ruang isolasi tambahan belum selesai sepenuhnya. Satu ruang isolasi digunakan untuk pasien tuberkulosis (TB).

”Ruang isolasi saat ini sedang diisi pasien TB, sedangkan ruang tambahan belum selesai. Kalau besok (hari ini, Red), ruangan tersebut sudah bisa digunakan,” ujarnya.

Yudha menuturkan, pihaknya menerima informasi rencana rujukan pasien terduga Covid-19 dari RSUD Kuala Pembuang Kabupaten Seruyan. Namun, karena ruang yang ada sedang ada pasien, sementara ruang tambahan dalam tahap penyelesaian, pihaknya belum bisa menerima rujukan tersebut, sehingga akhirnya dirujuk ke RSUD dr Doris Sylvanus Palangka Raya.

”Standardnya memang begitu. Harus konfirmasi dulu. Kalau tempat tujuan bisa terima, baru pasien tujuan ini bisa diberangkatkan,” ungkapnya.

Lebih lanjut Yudha mengatakan, untuk menyiapkan ruang isolasi memerlukan waktu agar memenuhi standard. Selain itu, bahan yang digunakan untuk ruang isolasi tersebut didatangkan dari Banjarmasin, Kalimantan Selatan, sehingga memerlukan waktu.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

X