SAMPIT – Wabah Corona Virus Disease-19 (Covid-19) melumpuhkan perlahan aktivitas perekonomian. Setelah sejumlah kafe dan restoran tutup, kini giliran Aquarius Boutique Hotel Sampit (ABHS) dan Matahari Departemen Store (MDS) Sampit berhenti beroperasi hingga batas waktu yang belum ditentukan. Ratusan karyawan terpaksa dirumahkan.
General Manager ABHS Bayu Andi Bawono mengatakan, ABHS mulai berhenti beroperasi per 1 April 2020 sebagai imbas pandemi Covid-19. Sebanyak 140 karyawan pun dirumahkan. Ini diumukan kepada karyawan kemarin sore. Para karyawan pun tertunduk lesu. Bahkan ada yang menangis.
”Ini pengalaman terpahit selama karir saya di dunia perhotelan,” ucap Bayu. Penutupan sementara pun dilakukan Aquarius Boutique Hotel Palangka Raya yang juga memiliki ratusan karyawan. Tutupnya hotel ini akan digunakan staf untuk istirahat, diam di rumah, dan lebih dekat dengan keluarga. Kesehatan dan keselamatan masyarakat, pelanggan, serta karyawan menjadi prioritas utama Aquarius.
”Kami berharap dapat menyambut anda kembali sesegera mungkin. Dan selama periode tutup, nomor telepon kami pun tetap dapat dihubungi melalui tim sales and marketing,” ucap Bayu.
Pria asal Jogjakarta ini mengatakan, upaya pencegahan penyebaran Covid-19 harus dilakukan seluruh elemen masyarakat. Pasalnya, penyebaran Covid-19 ini kian hari semakin meresahkan. Manajemen ABHS pun rela menutup sementara operasional demi membantu pemerintah dan keamanan pelanggan serta karyawannya. Penutupan tersebut bertujuan mencegah penyebaran dan penularan Covid-19.
”Sebagai satu-satunya hotel bintang empat di Sampit serta market leader, ini merupakan inisiatif kami untuk membantu pemerintah. Ini sebagai bentuk kepedulian kami dan juga komitmen kami untuk dapat tetap menjaga kepercayaan para pelanggan kami. Itu karena kami cinta Sampit," ujarnya.
Sebelum adanya kebijakan tersebut, Aquarius Boutique Hotel Sampit telah melakukan penanganan sesuai instruksi dengan standar keamanan, kebersihan, dan kesehatan yang dianjurkan instansi terkait kepada semua pelanggan dengan menyediakan tempat cuci tangan dengan sabun anti bakteri, 'hand sanitizer' di setiap sudut area hotel, memasang poster imbauan di semua media promo hotel, dan mengharuskan semua karyawan selalu menjaga kebersihan, serta lebih sering membersihkan area di setiap lantai, eskalator, dan semua sudut yang sekiranya tersentuh pengunjung.
”Kami pun bekerja sama dengn PMI Kotim menyemprot semua sudut hotel dengan disinfektan,” jelasnya.
Selain ABHS, sejumlah tenant di Citimall juga tutup. Adapun beberapa tenant yang tutup adalah Matahari Departemen Store, Cinepolis, Watch Line, Elizabeth, Ada, Kedai Mie 26, Espresso 31, dan Tasik Bordir.
Marketing Komunikasi Citimall Sampit Candra membenarkan penutupan sejumlah toko tersebut. Matahari tutup mulai 30 Maret. Ini merupakan bentuk usaha bersama untuk menghentikan penyebaran wabah virus korona.
”Ada sekitar 250 orang karyawan yang dirumahkan. Penutupan ini pun rencananya akan dilakukan hingga semua kembali kondusif,” ujarnya, Selasa (31/3).
Manager Cinepolis Sampit Eka Reza mengatakan, pihaknya belum menentukan jangka waktu penutupan. ”Karena masih menunggu informasi dari HO berdasarkan atau sesuai surat edaran setempat,” ucap Eka.
Eka juga belum bisa menjelaskan perihal karyawan yang dirumahkan, apakah tetap mendapatkan gaji atau tidak. Sebab, penutupan ini berdasarkan kebijakan pemerintah pusat terkait darurat Covid-19.
Penutupan sejumlah toko ini berdampak terhadap traffic pengunjung. Hal ini terlihat dari minimnya kendaraan di lokasi parkir depan Citimall maupun belakang Citimall.