• Senin, 22 Desember 2025

Banjir juga Terjang Kotim, Rumah Warga Hanyut, Trans Kalimantan Putus

Photo Author
- Rabu, 9 September 2020 | 16:08 WIB
BIMBINGAN: Seorang guru di SD Islam Baiturrahim saat memberikan pembelajaran di rumah siswa, belum lama ini.(HENY/RADAR SAMPIT)
BIMBINGAN: Seorang guru di SD Islam Baiturrahim saat memberikan pembelajaran di rumah siswa, belum lama ini.(HENY/RADAR SAMPIT)

NANGA BULIKBanjir yang melanda Desa Petarikan, Kecamatan Belantikan Raya hanya berlangsung sekitar 2 hari dan air telah surut. Namun demikian, efeknya sangat luar biasa. Ini adalah banjir terbesar bagi warga kawasan hulu tersebut. ”Di Petarikan ada 47 rumah yang terendam banjir, 1 rumah roboh dan hancur, 2 rumah terangkat dan tergeser hingga rusak, sebanyak 49 KK yang terdampak," tutur Camat Belantikan Raya, Eddy Wahyudi.

Saat banjir dua hari lalu, tinggi air sekitar 2 meter. Namun, saat berkunjung ke Petarikan, air sudah surut dan masyarakat mulai beraktivitas membersihkan rumah pascabanjir. ”Namun demikian, hujan kembali turun pada Senin malam hingga Selasa pagi dan sampai Selasa sore langit masih mendung," katanya.

Laporan terkini, wilayah Belantikan Raya yang masih tergenang banjir selain Desa Petarikan adalah Desa Bintang Mangalih, Kahingai, Bayat, dan Belibi. ”Desa Karang Besi dilaporan sudah ada sepuluh rumah yang terendam banjir, yang lain belum dapat info karena terkendala sinyal," katanya.

Sementara di Desa Bayat, khususnya RT 6, air sudah mulai masuk jalan desa. Jalan menuju Desa Nanga Matu juga terendam parah. ”Rumah yang roboh adalah milik Nanang, tidak ada korban jiwa, beberapa harta benda sempat diselamatkan. Selain menenggelamkan rumah, beberapa fasilitas umum juga banyak yang terendam seperti balai desa dan perumahan guru," tuturnya.

Pemerintah kecamatan saat ini telah menyalurkan bantuan logistik pangan ke dapur umum di desa-desa sembari menunggu bantuan dari kabupaten.

Sementara itu, jalan Trans Kalimantan menuju wilayah Kalimantan Barat juga mulai terendam dengan kedalaman bervariasi. Warga Kalteng yang akan berkendara ke arah Kalbar diharapkan waspada. Ada empat titik di ruas jalan tersebut yang terendam. Hingga siang kemarin, di Desa Karang Taba ketinggian air mencapai 50 centimeter, Tanjung Beringin 60 cm, Cuhai 50 cm dan terdalam di Desa Sungai Tuat 80 cm.

”Sampai sore ini kendaraan roda empat tidak bisa melintas. Semoga banjir segera surut," ujar Kasatlantas Polres Lamandau, AKP F Ali Najib.

 

Ratusan Rumah Terendam

Bencana banjir juga melanda warga di perdesaan Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim). Ratusan rumah warga terendam banjir sejak Minggu (6/9) lalu. Hingga Selasa (8/9), debit air masih bertahan dan belum surut signifikan.

”Dari laporan Tim gabungan BPBD Kotim yang sudah turun ke lapangan, debit air masih bertahan. Kalau di wilayah hulu sekarang air sudah turun dan ini yang mulai naik wilayah Kuala Kuayan," kata Yephi Hartadi, Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kotim, Selasa (8/9).

Yephi mengatakan, tingginya curah hujan sudah terjadi sejak Sabtu (5/9) lalu. Hal itu mengakibatkan wilayah utara Kotim, termasuk utara Katingan dan Seruyan terendam banjir.

Berdasarkan laporan, ada tiga desa di Kecamatan Antang Kalang terendam banjir hingga mencapai satu meter. Desa itu, yakni Tumbang Kalang 96 rumah, Tumbang Ramei 15 rumah, dan Desa Sei Puring 25 rumah. Desa lainnya yang terdampak banjir, yakni Tumbang Kalang 30 KK, Desa Kuluk Telawang 20 KK, Tumbang Manya 30 KK, dan Sei Hanya 30 KK.

Selain Antang Kalang, banjir juga terjadi di wilayah Kecamatan Mentaya Hulu. Ketinggian banjir diperkirakan 10-30 cm dari permukaan tanah.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

X