SAMPIT – Langit gelap di wilayah Kecamatan Baamang mendadak berubah merah menyala. Kobaran api disertai kepulan asap tebal mengamuk di Pasar Sejumput, Jalan Baamang Hulu I, Kecamatan Baamang, Sampit, Senin (19/10) dini hari. Ratusan lapak dan kios pedagang hangus jadi arang setelah dilalap api di tengah guyuran hujan deras itu.
Kebakaran tersebut menghebohkan warga sekitar. Embusan angin kencang serta material bangunan yang mudah terbakar, membuat api semakin cepat merembet ke belasan rumah toko (ruko), lapak, dua barak, hingga sejumlah rumah di sekitar lokasi kejadian.
Penyebab kebakaran yang menghanguskan pasar tersebut masih diusut aparat. Ratusan pedagang yang kios maupun lapaknya terbakar tampak sedih mengingat lokasi itu merupakan tempat usaha mereka untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
Jaliansyah (52), seorang pedagang yang menjadi korban mengatakan, dia tahu pasar itu kebakaran setelah mendengar teriakan warga. Pria itu langsung terbangun dan bergegas beranjak dari tempat tidurnya. Saat itu api sudah membesar di salah satu kios, tak jauh dari kiosnya.
”Seketika melihat api, saya langsung kembali ke kios untuk membangunkan istri serta anak-anak. Waktu itu saya hanya bisa menyelamatkan bajaj dan kendaraan bermotor saya. Semua barang dagangan ludes terbakar,” kata Jaliansyah.
Dia menuturkan, warga mulai berdatangan membantu menjinakkan amukan api yang mulai mengarah ke kiosnya menggunakan alat seadanya. Di tengah upaya warga, beberapa kali terdengar suara letupan yang membuatnya tidak berani mendekat apalagi mengevakuasi barang dagangannya.
”Dalam hitungan menit, kios saya langsung ikut terbakar hingga merembet lagi ke kios lainnya. Saya hanya bisa pasrah, karena tidak ada lagi yang bisa diselamatkan, semua sudah terbakar. Yang saya harap waktu itu, api dapat segera dipadamkan secepat mungkin agar tidak mengenai bangunan lainnya,” ucap bapak dari empat orang anak itu.
Tak lama kemudian, dua unit mobil Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kotim tiba di lokasi. Petugas pemadam langsung mengambil gulungan selang air untuk menggempur api yang masih mengamuk.
Selain petugas damkar, sejumlah pihak lainnya, seperti Pertamina dan kapal tugboat yang bersandar di dekat permukiman, juga ikut memadamkan api. Menurut Jaliansyah, kebakaran itu juga membuat rumah yang berada di seberang kiosnya tak luput dari amukan si jago merah.
”Kalau rumah seberang kios saya ini terbakar karena dari kabel yang menjalar ke arah rumah itu. Mungkin ditambah saking panasnya di sekitar lokasi, membuat rumah di seberang kios saya mudah terbakar. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini,” lanjut Jaliansyah
Ketua Pasar Sejumput Baamang Hulu Iding (50) mengatakan, kebakaran tersebut membuat 125 pedagang mengalami kerugian besar. Selain kerugian material, pedagang yang menjadi korban kebakaran tak bisa berjualan lantaran semua barang dagangannya ikut hangus.
”Kalau pun nanti ingin berjualan, terpaksa mereka kami relokasikan sementara ke tempat lain. Sambil menunggu pihak kepolisian melakukan penyelidikan dan di lokasi kejadian betul-betul sudah dibersihkan,” ujar Iding.
Pantauan Radar Sampit, tidak ada yang tersisa dari musibah kebakaran itu. Sejumlah barang berharga, seperti sepeda motor ikut terbakar. Sejumlah pedagang terduduk terlihat lesu sambil memandang tempat tinggal sekaligus usahanya yang rata dengan tanah.
Ketua RT setempat, Baban, menduga kebakaran berasal dari api kecil, seperti obat nyamuk atau puntung rokok. Api cepat membesar dan menjalar ke bangunan lainnya karena bangunan di kawasan itu rata-rata berbahan kayu.