• Senin, 22 Desember 2025

Tangan Putus, Kaki Patah Tulang, Nenek Bariah Terbaring Lemah setelah Diserang Buaya

Photo Author
- Senin, 4 Januari 2021 | 12:02 WIB
DITERKAM BUAYA: Bariah dirawat di ruang isolasi RSUD dr Murjani Sampit usai diterkam buaya di tepi Sungai Mentaya, Desa Pelangsian, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Jumat malam.(HENY/RADAR SAMPIT )
DITERKAM BUAYA: Bariah dirawat di ruang isolasi RSUD dr Murjani Sampit usai diterkam buaya di tepi Sungai Mentaya, Desa Pelangsian, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Jumat malam.(HENY/RADAR SAMPIT )

SAMPIT - Serangan buaya kembali terjadi di Sungai Mentaya, Jumat (1/1) pukul 23.30 WIB. Kali ini korbannya Bariah, seorang nenek asal Desa Pelangsian, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim). Sebelumnya, buaya juga menyerang bocah laki-laki di anak Sungai Hambawang, Desa Ganepo, Rabu (30/12) lalu.

Akibat serangan hewan buas tersebut, Bariah mengalami putus lengan kiri. Kaki kirinya mengalami patah tulang dan luka robek.

Berdasarkan keterangan cucu korban, Zulkifli, sekitar pukul 23.30 WIB neneknya baru saja selesai buang air besar ke jamban yang lokasinya berada sekitar tiga meter dari belakang rumah. Rumah korban berada persis di tepi sungai yang tak jauh dari Dermaga Pelangsian.

"Setelah selesai buang air besar di jamban, nenek membilas tangannya dilanting yang jaraknya sekitar dua meter dari belakang rumah. Malam itu air sedang pasang dan saat itulah buaya langsung menerkam tangan sebelah kiri nenek saya," kata Zulkifli saat ditemui Radar Sampit di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit dr Murjani Sampit, Sabtu (2/1) siang.

Zulkifli mengatakan, buaya menarik korban sampai ke dalam sungai dan nyaris membuat Nenek tenggelam.

"Saat itu posisi saya sudah tidur di rumah. Warga yang melihat yang menceritakan ke saya, kalau Nenek saya teriak minta tolong. Saat itu nenek sudah masuk dalam air dan hanya terlihat kepala dan sempat mengangkat tangannya meminta tolong," katanya.

Mendengar jeritan Bariah, keluarga korban dan warga sekitar segera menolongnya.  

"Adik nenek bersama suaminya kebetulan datang malam-malam. Padahal, nenek tinggal sendiri. Suami nenek bekerja di Jalan Jenderal Sudirman Km 29. Tetangga di seberang terbangun mendengar teriakan langsung ikut menolong," ujarnya.

Menurut Zulkifli, buaya nyaris saja melahap tubuh korban. Namun, tubuh korban terhalang kayu sehingga kedua saudara korban berusaha menarik sekuat tenaga. Aksi tarik menarik antar hewan predator dengan saudara korban akhirnya dapat menyelamatkan nyawa korban. Namun, kuatnya tarikan mengakibatkan tangan kiri korban putus dan kaki sebelah kirinya sobek.

"Kalau tidak terhalang kayu, nenek tidak berteriak, mungkin kami sekeluarga tidak bisa menemukan keberadaan nenek," ucapnya dengan raut kesedihan.

Zulkifli dibantu sekitar tujuh warga setempat menggontong tubuh korban ke mobil ambulans, dan dilarikan ke  IGD RSUD dr Murjani Sampit.

"Malam tadi cukup lama menunggu ambulans datang dari Pelangsian. Saya mengantar sendiri sama sopir ambulans. Sampai IGD Sabtu  pukul 01.30 WIB," ujarnya.

Setibanya di IGD, kaki sebelah kirinya dijahit. Sabtu siang jam 14.00 WIB, dilanjutkan operasi bagian tangan kiri. 

Tak sampai disitu Zulkifli dan keluarga kembali dibuat panik setelah tenaga kesehatan menyatakan Bariah reaktif Covid-19 setelah menjalani rapid test.   Krisna, cucu korban yang juga ikut mendampingi pada pagi harinya, langsung panik mendengar hal tersebut.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: sastro-Sastro Radar Sampit

Tags

Rekomendasi

Terkini

X