• Senin, 22 Desember 2025

Coba Lihat, Nyamannya Kota Kuala Kapuas Tanpa Aktivitas Truk

Photo Author
- Senin, 22 Juli 2024 | 11:15 WIB
NYAMAN: Kawasan Jalan Tambun Bungai di tengah Kota Kuala Kapuas, yang dipenuhi aktivitas warga berolahraga pada sore hari, baru-baru tadi. (Sabrianoor/Radar Sampit)
NYAMAN: Kawasan Jalan Tambun Bungai di tengah Kota Kuala Kapuas, yang dipenuhi aktivitas warga berolahraga pada sore hari, baru-baru tadi. (Sabrianoor/Radar Sampit)

 

Jika berkunjung ke Kuala Kapuas  yang berjuluk Kota Air pada sore hari, ada nuansa berbeda ketika memasuki ruas utama jalan dalam kota, dibandingkan beberapa kota di Kalimantan Tengah. Hampir setiap sudut ruas jalan utama, seperti Jalan Tambun Bungai hingga Jalan Ahmad Yani dipenuhi para warga yang bersepeda maupun lari-lari kecil bersama rekan, kerabat dan keluarga.

Suasana menikmati kota yang sedikit debu ini begitu kentara ketika melewati area Stadion Panunjung Tarung. Warga dengan leluasanya bersepeda dan berolahraga. Bahkan ada yang berkelompok membentuk barisan tersendiri. Tidak jarang juga sepeda listrik sering kali ditemui di setiap sudut kota. Kota yang terlihat lebih manusiawi ini, merupakan respon cepat pemerintah setempat dalam mengkondisikan Kota Kapuas agar layak ditinggali.Pantauan Radar Sampit dalam satu bulan terakhir, tidak ada truk atau kendaraan berat yang sembarangan melintas di dalam kota. Tentu saja  kondisi ini mengurangi polusi debu dan tingkat kerawanan kecelakaan di jalan dalam kota.

Baca Juga: Karhutla Kubu Berhasil Dipadamkan, BPBD Kobar: Tapi Potensi Kebakaran Masih Tinggi

“Enaknya di sini ini mas, pohon yang ada benar-benar dirawat. Sementara itu truk-truk  tidak sembarangan melintas di dalam kota. Jadi lalu lintas lebih nyaman, bersepeda enak tanpa debu, tanpa asap,” ungkap Fajri (28) seorang warga asal Banjarmasin yang bekerja di Kuala Kapuas, Sabtu (20/7/2024). Menurutnya, penerapan aturan ketat mengenai truk melintas di dalam kota sangat berpengaruh. Truk-truk maupun alat berat hampir tidak ada yang melewati daerah padat penduduk maupun ruas jalan utama, sehingga jalan cenderung tidak berpasir apalagi berdebu. Apresiasi secara tidak langsung kepada pemerintah ini, memang sesuai dengan realita lapangan. Meskipun masih ada  pekerjaan rumah bagi pemerintah kabupaten dalam menata kota.

Seperti beberapa jalan yang rusak. Namun sejauh ini langkah  pemerintah daerah secara garis besar masih tergolong responsif. Jalan-jalan yang berlubang di ruas utama lebih cepat ditambal,menghindari terjadinya kecelakaan lalu lintas. 

Baca Juga: Rumit! Inilah Penyebab Terpuruknya Penerbangan di Bandara H Asan Sampit

“Satu hari sebelumnya, saya posting Jalan Pemuda yang berlubang di media sosial. Eh besoknya sudah ditambal. Mungkin ada ruas jalan di pinggir kota yang rusak,namun itu ada prosesnya,untuk jalan utama sangat cepat tanggapannya,” beber Nuryadin, salah satu warga Jalan Pemuda ,Kuala Kapuas. Terlepas dari kenyamanan kota, problema yang dihadapi pemangku kebijakan di Kabupaten Kapuas yang akan datang, lebih kepada perhatian para pejalan kaki, peredaran narkoba dan tingkat kriminalitas pada malam hari yang masih tinggi.

Selebihnya, Kota Kuala Kapuas berpotensi menjadi destinasi wisata menarik di Provinsi Kalteng, mengingat banyaknya spot-spot wisata, baik di dalam kota maupun di luar kota, serta pengelolaan kota yang terbilang cukup baik. (rm-107/gus)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

X