BANJARMASIN - Murni begitu terpukul. Rumahnya hangus dalam musibah kebakaran yang terjadi di Alalak Tengah, RT 7, Banjarmasin Utara, kemarin (27/2) siang.
Perempuan 40 tahun itu tinggalnya bersama suami dan dua anaknya. Ketika kebakaran suaminya sedang tak berada di rumah.
Murni hanya terdiam dengan tatapan kosong. Badannya keras seperti orang kejang. Ia seolah tak percaya rumahnya sudah jadi tumpukan arang. Air matanya terus menetes.
Suaminya, Rusdi (42) berusaha menenangkan istrinya. Dan meminta untuk bersabar.
"Sudah ikhlaskan saja, sabar saja. Tak mengapa, sudah jangan menangis," ucapnya sambil mengusap kepala Murni.
Peristiwa kebarakan ini terjadi sekitar pukul 12.00 Wita. Api tiba-tiba saja muncul dari bagian tengah rumah Rusdi dan Murni.
Entah apa penyebabnya, akibat empat rumah lainnya juga menjadikan sasaran amukan si jago merah.
Sulitnya sumber air membuat relawan BPK harus kerja ekstra. Ditambah lagi dengan kondisi lokasi yang masuk gang sempit. Plus banyaknya kerumunan warga saat itu.
Kerja gotong royong relawan kemanusian itu terbayar penuh, api berhasil dipadamkan setelah kurang lebih satu jam.
Selain rumah Rusdi, dari empat bangunan lain yang terbakar, dua di antaranya juga tinggal puing. Yakni milik Durasit serta Ilul. Sedangkan dua lainnya; miliki Mardian dan Fahrul mengalami kerusakan 50 persen.
Salah satu saksi, Saniah (39) menceritakan awal mula kebakaran. Ia mencium seperti aroma karet yang terbakar. Dirinya lantas keluar rumah dan tak melihat tanda-tanda sesuatu yang membahayakan.
Tak lama setelah Saniah kembali masuk, ia kaget mendengar teriakan ibu-ibu. Begitu ia naik lantai 2, ternyata ada kepulan asap yang disertai api terlihat di belakang rumahnya.
"Belum besar ketika saya toleh dari lantai dua rumah saya. Saya panik langsung menyampaikan ke suami dan anak, perlahan saya bereskan harta-harta yang penting untuk diselamatkan," ucap Saniah, dengan wajah panik.
Saat itu beberapa warga memang terlihat menyiram dengan peralatan seadannya. Namun kobaran api semakin membesar.
"Tak lama semakin besar, BPK belum sampai. Sehingga terus menjalar ke rumah-rumah lainnya. Alhamdulillah rumah saya tak sempat dijilat api, meski rumah tetangga sebelah saya sempat terbakar," ujarnya.