Belakangan berdasarkan informasi yang dihimpun dari beberapa sumber, selain AS, ada empat orang lagi yang turut diamankan aparat di Kalsel. Semuanya diduga juga terlibat dalam aksi teror. Penangkapan empat orang ini di waktu dan lokasi yang berbeda.
Empat orang ini masing-masing berinisial TA, MZ, MRR serta MN. Untuk TA, MZ dan MRR kuat diduga dijemput di wilayah Banjarbaru. Sementara MN disebutkan diamankan di wilayah Banjarmasin.
Isu terorisme yang mulai panas di Kalsel dalam sepekan terakhir membuat Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komjen Pol Boy Rafli Amar datang di Kalsel, Sabtu (6/6) tadi. Ia mengunjungi Mapolsek Daha Selatan yang menjadi lokasi penyerangan Abdurrahman, seorang yang diduga simpatisan ISIS di HSS.
Boy Rafli menyebut pihaknya datang guna mencari format pencegahan terhadap kejahatan terorisme di Kalsel. Salah satu cara yang dilakukan dengan cara pendekatan agama.
“Pemikiran dan pemahaman sesat dan keliru menafsirkan pemahaman agama oleh anak-anak muda tidak boleh terjadi lagi,” ujarnya.
Ia berharap agar unsur para alim ulama dapat memberikan pemahaman yang benar dalam menjalan syariat agama. "Mari kita cegah ke depan anak-anak muda seperti pelaku ini tidak ada lagi."
Terkait kabar bahwasanya ada sejumlah orang yang diamankan oleh Densus 88 Anti Teror karena diduga terlibat aksi teror lalu. Mantan Kapolda Papua ini tak menampik. "Dari hasil pemeriksan ada yang (memang) mengarah," katanya yang mengatakan mereka yang ditangkap masihs edang diperiksa.
Boy juga menerangkan jika ada indikasi kuat kalau tersangka tidak melakukan aksi tunggal. Mengingat katanya dalam skema aksi teror, erat kaitannya dengan kelompok tertentu."Saat malam itu iya (pelaku tunggal), tapi kejahatan terorisme itu yang dilihat prapertistiwanya. Jadi pra persitiwa ini yang sedang didalami," tambahnya.
Sementara, Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kalsel, Hafiz Anshari yang turut hadir dalam konferensi pers terkait aksi teror menyatakan jika pihaknya memiliki kesamaan pandangan bahwa gerakan terorisme merupakan satu kejahatan besar.
"Ini menyadarkan kita bahwa di Kalsel bulan zona aman dari aksi teror. Terbukti ada kegiatan terornya. Jadi ini kewajiban kita semua untuk menanggulangi agar NKRI tetap utuh," ajaknya.
MUI sendiri katanya bersama pihak terkait akan berupaya untuk melacak serta menanggulangi apabila ada potensi kegiatan teror yang berkaitan dengan keagamaan. (kry/rvn/ran/ema)