Sementara itu, Kepala Dinsos Kalsel, Siti Nuriyani, mengungkapkan, saat ini kelima remaja tersebut untuk sementara dititipkan di Panti Sosial Bina Wanita (PSBW) Melati untuk dibina. "Di situ mereka diberikan kegiatan-kegiatan positif sebagai penyemangat dan penambah pengetahuan," ungkapnya.
Di samping itu, di panti sosial di Banjarbaru tersebut juga ada ustaz yang bisa mengajari para korban prostitusi online itu. "Mereka bisa ikut pengajian, salat berjemaah, dan diharapkan membekali mereka untuk bisa lebih baik lagi," terang Siti.
Pembinaan di panti sosial kata Siti, hanya bersifat sementara. Rencananya, apabila para remaja wanita ini ingin diikutkan dalam program rehabilitasi sosial di panti, maka Dinsos Kabupaten atau Kota harus mengusulkannya di tahun mendatang.
"Nanti dari Dinsos sesuai tempat tinggal kelima remaja ini, bisa mengusulkan ke kita untuk melakukan rehabilitasi. Di panti itu rehabilitasinya selama 6 bulan. Mereka yang putus sekolah juga bisa kita upayakan untuk lanjut sekolahnya," pungkasnya. (ris/jib/ran/ema)
_____
PETUALANGAN MIRIS REMAJA KALSEL DI KALTIM
1) Remaja dari HSU, Tanah laut, dan Banjarmasin berkenalan di aplikasi MiChat. Di sana mereka akhirnya mengenal seorang mucikari yang mengajak mereka ke Paser.
2) Kepada orang tua, lima remaja ini mengatakan mereka hanya akan berlibur ke Kalimantan Timur. Di Kaltim, kelima remaja ini kemudian dieksploitasi sebagai pekerja seks komersil.
3) Mereka akhirnya tertangkap oleh petugas polisi yang melakukan razia di losmen-losmen. Dinas sosial setempat memilih menitipkan di rumah singgah.
4) Di rumah singgah, salah seorang oknum penjaga setempat justru memanfaatkan salah seorang dari mereka untuk dicabuli. Ironisnya, perlakuan ini ditonton oleh empat remaja lainnya yang masih berusia 14 tahun.
5) Kasus di rumah singgah itu pun terungkap, dan kelimanya dijadikan saksi dalam sidang, sebelum kemudian akhirnya dipulangkan ke Kalsel.
