• Senin, 22 Desember 2025

Warga Mabuun di Tabalong Digegerkan Temuan Mayat, Kondisinya Begini

Photo Author
- Senin, 15 Juli 2024 | 10:50 WIB
IDENTIFIKASI : Jajaran Satreskrim Polres Tabalong dan Polsek Murung Pudak melakukan identifikasi temuan mayat di kontrakan di Mabuun, Tabalong. (Foto : Polres Tabalong Untuk Radar Banjarmasin)
IDENTIFIKASI : Jajaran Satreskrim Polres Tabalong dan Polsek Murung Pudak melakukan identifikasi temuan mayat di kontrakan di Mabuun, Tabalong. (Foto : Polres Tabalong Untuk Radar Banjarmasin)

 

Warga Jalan Nanas RT 08 Kompleks Sukamaju Kelurahan Mabuun Kecamatan Murung Pudak Kabupaten Tabalong geger. Mereka mendapati jenazah seorang pria di sebuah rumah kontrakan dalam kondisi tertelungkup dan sudah mengeluarkan bau menyengat. Warga bergegas melaporkan temuan mayat tersebut ke Polres Tabalong. Satreskrim dan Polsek Murung Pudak menindaklanjutinya. 

Kapolres Tabalong AKBP Anib Bastian melalui PS Kasi Humas Polres Tabalong Iptu Joko Sutrisno mengatakan jenazah adalah seorang pria bernama Jalrianoor usia 50 tahun. 

Baca Juga: Fenomena Mabuk Kecubung, Polda Kalsel Ungkap Korban Tak Memakan Kecubung Tapi Ini...

"Dia (Jalrianoor) tinggal rumah kontrakan tersebut," katanya, Senin (15/7/2024). Tetangga korban, Rina mengaku sempat mencium bau busuk dari luar rumah kontrakan korban Minggu (14/07/2024) malam itu.

Rina kemudian bersama tetangga lainnya melapor ke Ketua RT untuk mengecek sumber bau dengan memasuki rumah kontrakan korban."Para saksi menemukan korban dalam keadaan telah meninggal dunia dengan posisi tertelungkup dilantai kamar mandi," jelas Joko.

Satreskrim dan Polsek Murung Pudak membawa jenazah ke RSUD H Badarudin Kasim Tanjung untuk diperiksa. Hasil pemeriksaan medis diketahui, Jalrianoor diperkiraan sudah meninggal dunia lima hari. "Tidak ditemukan tanda kekerasan benda tajam maupun benda tumpul pada tubuh korban," jelasnya. 

Menurut keterangan keluarga korban ke petugas, Jumat 12/07/2024) pagi korban masih beraktifitas sebagaimana biasa.

Namun, beberapa tahun ini korban menderita sakit hipertensi dan tinggal seorang diri. "Keluarga korban tidak bersedia dilakukan otopsi pada tubuh korban. Mereka menerima kejadian yang dialami korban, dan telah dianggap sebagai musibah," jelasnya. (*)

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Indra Zakaria

Sumber: Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

X