PROKAL.CO, SAMARINDA- Penggeledahan rumah mantan Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak oleh penyidik KPK, pada Senin (23/9) malam hingga Selasa (24/9) menuju fase baru.
Terkait penggeledahan ini, Juru Bicara KPK, Tessa Mahardhika Sugiarto membenarkan kegiatan penggeledahan tersebut.
“Betul penyidik KPK sedang melakukan kegiatan penggeledahan di Provinsi Kaltim,” sebutnya, Selasa (24/9) siang.
Menurutnya, KPK sudah menetapkan beberapa orang sebagai tersangka dalam penyidikan dugaan tindak pidana korupsi di Kalimantan Timur ini.
"Sudah ada tersangkanya. Ada beberapa tersangka, tetapi nanti jelasnya kita tunggu ya untuk rilis resminya," kata Tessa Mahardhika di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Selasa (24/9/2024).
Baca Juga: Rumah Eks Gubernur Awang Faroek Digeledah, Jubir KPK Benarkan Penyidik Lakukan Penggeledahan
Tessa mengatakan bahwa penyidik KPK juga masih melakukan penggeledahan di beberapa lokasi dalam rangka pengumpulan alat bukti. Penggeledahan tersebut sejak Sabtu (21/9) hingga Selasa (24/9).
KPK belum merinci lokasi mana saja yang digeledah. Salah satunya rumah mantan Gubernur Kaltim, Awang Faroek Ishak.
Pihak KPK juga masih belum bisa menyampaikan apa saja temuan penyidik dalam penggeledahan tersebut karena penggeledahan masih berlangsung.
Sebelumnya diberitakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kediaman mantan gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak (AFI) di Jalan Sei Barito, Kelurahan Pelabuhan, Kecamatan Samarinda Kota, yang juga jadi kediaman anaknya, Dayang Dona Faroek.
Tiga mobil ditambah satu armada milik Sat Samapta Polresta Samarinda terparkir di depan rumah dengan nomor 18 berkelir putih.
Baca Juga: KPK Geledah Rumah Mantan Gubernur Kaltim, Keluar Bawa Tiga Koper
Tim KPK tiba diperkirakan pukul 20.00 Wita langsung masuk ke kediaman eks gubernur Kaltim periode 2008-2013 dan 2013-2018 tersebut. Tiga mobil yang parkir di depan rumah AFI itu jenis minibus. Toyota Innova KT 1104 WN warna hitam, Toyota Innova KT 1107 MO warna abu-abu, dan Toyotta Innova KT 1302 YN hitam.
"Enggak tahu, Mas, kami hanya mengantar, dan enggak boleh ngomong-ngomong," ungkap seorang pria yang merupakan sopir.