Hingga di tengah percakapan, terdengar ajakan bertemu dari Madun kepada Aliansyah untuk berduel adu bacok.
“Astaga ikam nih, mau ikam apa, ketemu aku di hutan atau di mana terserah. Kutawari, ikam bawa parang aku bawa parang, ikam nimpas (bacok, red) aku dulu, imbah itu (setelah itu, red) baru aku nimpas ikam,” ujar Madun kepada Aliansyah.
Aliansyah pun lantas heran dan menanyakan kepatutan Madun, yang merupakan seorang Kepala Dinas berbicara tidak sopan seperti dalam sambungan telepon yang berhasil direkamnya itu.
“Kepala dinas bepandir kaya ini, kayapa kisahnya (Kepala Dinas bicara seperti ini, gimana ceritanya, red),” tanya Ali.
Kemudian Madun menjawab dengan lantang bahwa memang seperti itu cara Kepala Dinas berbicara.
“Iih emang kaya ini (iya memang seperti ini, red) Kepala Dinas bepandir (berbicara, red),” jawab Madun.
Dengan modal rekaman percakapan telepon tersebut, Aliansyah bersama Kuasa Hukumnya, Budi Khairiannoor pun membuat laporan ke Polda Kalsel.
“Pada Senin (9/9/2024) sekitar pukul 13.50 wita, saudara Aliansyah sempat ditelpon oleh orang yang mengaku sebagai Kadisdikbud Kalsel, Madun. Setelah di cek nomor tersebut di aplikasi Get Contact, tercantum namanya Sirajudin atau ajudan dari Madun itu sendiri,” ucap kuasa hukum Aliansyah, Budi Khairiannoor, Selasa (10/9/2024).(*)