PROKAL.CO, Kepolisian Resor (Polres) Paser terus mendalami motif di balik kasus pembunuhan sadis yang terjadi di Desa Belimbing, Kecamatan Long Ikis. Tersangka, A (29), suami korban, kini ditahan dan menjalani proses penyidikan, namun memberikan keterangan yang berubah-ubah, sehingga menyulitkan pihak kepolisian untuk mengungkap motif sesungguhnya. Kapolres Paser, AKBP Novy Adi Wibowo, menjelaskan bahwa tersangka diduga mengalami shock berat pasca kejadian.
Baca Juga: Suami di Paser Tega Bunuh Istri dengan Sadis, Motif Cekcok Rumah Tangga Berujung Tragis
Oleh karena itu, pihak kepolisian akan melibatkan psikiater untuk melakukan pemeriksaan mendalam terhadap tersangka guna mendapatkan hasil yang lebih akurat.
Dugaan Sementara Motif Pembunuhan
Hasil pemeriksaan awal polisi menunjukkan bahwa pembunuhan tersebut diduga dilatarbelakangi oleh rasa kecewa tersangka akibat sering diminta bercerai oleh istrinya, F (22).
Meski demikian, Kapolres menegaskan bahwa informasi ini masih bersifat sementara dan memerlukan investigasi lebih lanjut. Peristiwa tragis ini terjadi pada Minggu malam, 13 Oktober 2024, di mess perusahaan perkebunan kelapa sawit PT Pelita Makmur Niaga.
Dalam kondisi emosional, tersangka nekat menghabisi nyawa istrinya dengan cara yang sangat keji. Kasus ini menggemparkan warga sekitar karena dilakukan dengan kekerasan yang luar biasa. Anak korban yang baru berusia tiga tahun saat ini berada dalam kondisi aman dan berada di bawah penjagaan pihak perusahaan. Orangtua korban, yang tinggal di Kabupaten Berau, akan segera datang untuk menjenguk cucunya dan memastikan keadaannya.
Kasus ini menjadi tantangan tersendiri bagi penyidik, terutama karena tidak adanya saksi mata yang menyaksikan langsung kejadian tersebut.
Baca Juga: Ditangkap Satreskrim Polres Tapin, Oknum Mengaku Habib Akhirnya Meminta Maaf
Selain itu, kondisi psikologis tersangka yang tidak stabil juga memperlambat proses penyidikan. Menurut Kapolres Novy, melibatkan psikiater dalam kasus ini sangat penting untuk menggali lebih dalam kondisi mental tersangka dan memahami motif di balik tindakan keji tersebut.
Kapolres berharap hasil pemeriksaan psikologis dapat memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai kasus ini. Kondisi kejiwaan tersangka menjadi fokus penting dalam penyidikan, karena dugaan sementara menunjukkan bahwa pembunuhan ini dilakukan dalam keadaan emosi yang tidak stabil.
"Pemeriksaan psikiater akan membantu kami memahami lebih baik kondisi tersangka," ujar Kapolres. Dengan tidak adanya saksi langsung dan tersangka yang memberikan pernyataan tidak konsisten, kepolisian berupaya keras untuk mengungkap motif pembunuhan dan memastikan proses hukum berjalan dengan adil.(*)