• Senin, 22 Desember 2025

Kasus Perkelahian Berdarah di SPBU AKR Lingkar Selatan Banjarmasin, Istri Terlapor Bantah Versi Polisi

Photo Author
- Jumat, 25 April 2025 | 12:35 WIB
ilustrasi penikaman
ilustrasi penikaman

Pertikaian berdarah terjadi depan SPBU AKR di Lingkar Selatan, Banjarmasin Selatan, Senin (21/4) pagi. Versi polisi, Rus (38) yang baru bebas penjara, datang ke lokasi itu bersama adiknya De (34) untuk kembali bekerja menjaga parkir.

Kehadiran mereka ditolak para juru parkir di situ. Namun, Rusbandi dan Dedet bersikeras mengambil pungutan uang secara ilegal dari sopir truk yang sedang mengantre BBM. Penolakan tersebut memicu bentrokan antara Rus dan Kas (45).

Pertikaian itu berujung pada luka di dada dan perut Rus, sementara Kas menderita luka di kedua tangan, punggung, kepala, dan telinga. Keduanya saat ini dirawat di rumah sakit berbeda—Rus di RSUD Sultan Suriansyah, Kas di RSUD Ulin—dan belum dapat dimintai keterangan.

Baca Juga: Berkelahi Pakai Sajam, Sama-Sama Terluka, Sama-Sama ke Rumah Sakit, Sama-Sama Melapor ke Polisi

Sementara De diamankan di Polsek Banjarmasin Selatan untuk menjalani pemeriksaan. Selesai? Belum. Keluarga Rus membantah klaim polisi. Dalam hak jawabnya, istri Rus, Ras mengungkap suaminya tidak berniat lagi bekerja lagi di sana. Dia hanya ingin membantu adiknya, De untuk mendapatkan pekerjaan.

"Suami saya kasihan sama De yang tidak punya penghasilan. Sebelum ke sana, dia sudah menemui kepala juru parkir di situ, AR untuk meminta izin. AR setuju dan menyuruh mereka datang pada hari Senin," kata Ras.

Ras juga mengaku telah mengingatkan suaminya untuk tidak membuat masalah. Namun, masalah muncul ketika AR tidak ada di lokasi saat mereka tiba.

Rus sempat pulang ke rumah sebelum akhirnya kembali lagi ke lokasi sekitar pukul 9 pagi. Tak lama, kabar perkelahian itu sampai ke telinganya. Sebelum kehilangan kesadaran, Rus sempat bercerita kepada istrinya. Konflik tidak hanya melibatkan Kas tetapi juga seorang juru parkir lain bernama AG, yang menurut Rus ingin menusuk De. Rus berusaha melindungi adiknya hingga akhirnya ditusuk Kas.

"Suami saya membalas menggunakan senjata tajam yang dia ambil dari jok motornya," ungkap Ras. Namun, setelah itu, Rus tak sanggup lagi bercerita.

Tetapi dari rekaman video kejadian yang sampai ke tangan Ras, ia merasa bahwa suami dan iparnya diserang banyak orang. Dalam video itu, terlihat beberapa orang, termasuk Ag dan Jid, mengayunkan parang ke arah Rus dan De. "Kepala De terluka akibatnya, bukan karena benturan," tegasnya.

Keterangan polisi yang menyebut bahwa orang-orang tersebut sedang melerai dan mengambil sajam dari tangan Rus dan De pun diragukan. "De tidak membawa senjata. Tapi di video, masing-masing orang tersebut memegang parang, itu punya siapa? Artinya mereka memang sudah berniat menyerang."

Mereka telah melaporkan Kas yang melukai Rus dan menduga ada pelaku lain yang terlibat dalam peristiwa ini kepada Satreskrim Polresta Banjarmasin. Keluarga mengakui, Rus dan De juga bersalah, tetapi mereka mendesak agar hukum ditegakkan secara adil. "Kalau memang ada banyak orang yang terlibat, hukum semuanya," kata Ras. (*)

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

X