PROKAL.CO, TANJUNG REDEB – Kepala Perum Bulog Cabang Berau, Lucky Ali Akbar, mengungkapkan kapasitas gudang Bulog saat ini belum ideal untuk mengamankan pasokan pangan jangka panjang.
Perlu penambahan kapasitas gudang penyimpanan untuk menjamin ketersediaan stok pangan di Kabupaten Berau.
Baca Juga: Sementara Terbesar Sepanjang 2025, Polda Kaltim Gagalkan Penyelundupan 33 Kg Sabu dari Malaysia
Saat ini, gudang Bulog di Berau hanya mampu menampung maksimal sekitar 1.700 ton.
Padahal, kebutuhan idealnya berada pada kisaran 6.000 hingga 7.000 ton.
Hal itu mengacu pada prinsip minimum pasokan requirement, yaitu ketersediaan stok minimal untuk tiga hingga empat bulan ke depan.
“Dengan jumlah penduduk Berau sekitar 300.000 jiwa, dan asumsi konsumsi beras per bulan mencapai 2.000 ton, maka jika kita kalikan kebutuhan untuk tiga bulan saja, itu sudah sekitar 6.000 ton. Jadi, idealnya kapasitas gudang memang harus sebesar itu,” jelasnya.
Apalagi, gudang tersebut bukan hanya digunakan untuk menyimpan beras, melainkan juga sejumlah komoditas pokok lainnya.
Maka dari itu, perluasan kapasitas menjadi penting agar distribusi pangan tetap aman, terutama dalam kondisi darurat atau ketika terjadi lonjakan permintaan.
Pihaknya pun telah menjalin komunikasi dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau terkait rencana tersebut.
“Sudah ada pembicaraan dengan Pemkab Berau bahwa gudang Bulog perlu ditingkatkan lagi kapasitasnya. Saat ini kami masih menunggu persetujuan lebih lanjut,” tuturnya.
Mengenai lokasi calon lahan untuk pembangunan gudang baru, Lucky menyebut masih dalam tahap penjajakan.
Pihaknya pun telah menjalin komunikasi dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau terkait rencana tersebut.
“Sudah ada pembicaraan dengan Pemkab Berau bahwa gudang Bulog perlu ditingkatkan lagi kapasitasnya. Saat ini kami masih menunggu persetujuan lebih lanjut,” tuturnya.
Mengenai lokasi calon lahan untuk pembangunan gudang baru, Lucky menyebut masih dalam tahap penjajakan.
Baca Juga: Dukung Pertanian Berkelanjutan, Pupuk Kaltim Bantu Alat Semprot untuk Kelompok Tani Kutai Timur
Sembari menunggu proses tersebut, Bulog Berau selama ini mengandalkan sejumlah opsi untuk menjaga ketersediaan stok.
Salah satunya adalah dengan memanfaatkan pasokan dari wilayah tetangga seperti Bulungan, Kalimantan Utara (Kaltara).
Jika stok di Berau menipis, gudang Bulog Bulungan dapat mengirimkan tambahan pasokan.
“Di sisi lain, kami juga harus pintar mengatur ritme distribusi dan penyaluran agar stok di gudang tetap terjaga dan tidak kosong,” katanya. (*/aja/far)
“Di sisi lain, kami juga harus pintar mengatur ritme distribusi dan penyaluran agar stok di gudang tetap terjaga dan tidak kosong,” katanya. (*/aja/far)