TANJUNG REDEB – Upaya mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat sekaligus menciptakan destinasi baru berbasis agrowisata mulai digagas di Kampung Payung-Payung, Kecamatan Maratua. Seorang pengusaha asal Berau, Oetomo Lianto, berencana menanam ribuan pohon kelapa pandan di wilayah tersebut secara cuma-cuma.
“Ya kita mau tanam pohon kelapa pandan, ini kelapa pohonnya rendah, cepat dan berbuah banyak,” ujar Oetomo, Rabu (17/9).
Ia menuturkan, kelapa pandan memiliki daya tarik tersendiri karena rasanya khas dan digemari banyak orang.
Tidak hanya masyarakat lokal, tetapi juga wisatawan mancanegara, sehingga bisa jadi santapan nikmat di sana.
Penanaman akan dilakukan di lahan yang terletak di sepanjang poros jalan sekitar tiga kilometer.
Dengan jarak tanam delapan meter per pohon, diperkirakan sekitar 2.400 bibit kelapa pandan akan ditanam.
“Itu gratis, silakan dimanfaatkan oleh masyarakat. Yang penting sama-sama dijaga, masyarakat menjaga kita juga menjaga, jadi bisa menikmati hasilnya sama-sama,” jelas Oetomo.
Dia berharap keberadaan kebun kelapa pandan nanti dapat mendukung sektor wisata, sekaligus memberikan manfaat ekonomi bagi warga sekitar.
Potensi olahan kelapa pandan yang cukup beragam juga menjadi peluang tambahan bagi masyarakat untuk meningkatkan penghasilan.
Sementara Kepala Kampung Payung-Payung, Riko, menyampaikan apresiasinya terhadap rencana tersebut. Menurutnya, inisiatif itu dapat mempercantik kawasan dan memberi nilai ekonomi bagi masyarakat.
“Kami menyambut baik kegiatan seperti ini. Harapannya bisa meningkatkan pendapatan masyarakat, kemudian memperindah kawasan juga. Pada dasarnya kami mendukung,” ucap Riko.
Terkait perawatan, ia menyebutkan akan melibatkan masyarakat. Terutama bagi pohon yang ditanam di depan rumah warga agar mereka ikut menjaga dan merawat.
“Untuk perawatannya sendiri tentu bersama-sama masyarakat ketika itu dianggap terkena di depan rumah, harapannya mereka bisa ikut menjaga dan merawat,” katanya. Namun, ia memberikan masukan agar sebagian pohon juga ditanam di wilayah perkampungan. Menurutnya, hal itu lebih aman dibandingkan di poros jalan yang rawan gangguan satwa liar.