PROKAL.CO, TANJUNG REDEB – Dinas Perkebunan (Disbun) Berau menargetkan perluasan lahan kakao hingga 100 hektare setiap tahun.
Upaya ini menjadi langkah strategis pemerintah daerah untuk menjaga produktivitas sekaligus memperkuat posisi kakao Berau di pasar ekspor.
Baca Juga: Mantap Ini, Ada Diskon Tiket Penerbangan, Saatnya Liburan Akhir Tahun ke Berau
Kepala Disbun Berau, Lita Handini, mengatakan pengembangan kakao terus dilakukan secara bertahap.
Selain memperluas areal tanam, pihaknya juga fokus memperkuat kualitas produksi agar tetap memenuhi standar pasar internasional.
“Penambahan lahan ini kami arahkan untuk petani yang serius dan lahannya bebas banjir. Selain itu, pendampingan tetap kami lakukan melalui bantuan alat fermentasi, pupuk, serta pelatihan sumber daya manusia,” jelasnya.
Saat ini, luas kebun kakao di Berau mencapai 1.037 hektare dengan produksi sekitar 800 ton per tahun.
Dari jumlah itu, hampir setengahnya berada di Kecamatan Sambaliung dengan luas mencapai 479 hektare.
Sisanya tersebar di Kelay, Segah, Long Lanuk, Merasa, dan Birang.
Meski belum besar, produksi kakao Berau mulai menarik perhatian pasar global.
Salah satu pencapaiannya adalah kerja sama dengan perusahaan cokelat premium asal Prancis, Valrhona, yang siap mengekspor biji kakao Berau ke Eropa.
Baca Juga: Portugal dan Norwegia Kunci Tiket, Lengkapi Daftar 32 Tim Lolos ke Piala Dunia 2026
“Insyaallah, Desember nanti ekspor perdana dengan Cokelat Valrhona akan dilakukan. Jumlahnya tidak banyak, sekitar 20 ton, tapi ini langkah besar untuk petani kami,” katanya.
Menurutnya, Valrhona menetapkan standar ketat sebelum membeli biji kakao dari Berau.