berau

Siap-Siap, Destinasi Wisata Paling Langka di Dunia yang Ada di Berau Segera Dibuka Penuh

Faroq Zamzami
Minggu, 4 Mei 2025 | 07:10 WIB
PERSIAPAN: Setelah ditutup dan dibatasi kunjungan sejak Desember 2023, destinasi wisata ubur-ubur di Pulau Kakaban, Kabupaten Berau, bakal segera dibuka kembali untuk umum. (SENO/BERAU POST)

PROKAL.CO, TANJUNG REDEB - Destinasi wisata Danau Ubur-Ubur Air Tawar di Pulau Kakaban, Kabupaten Berau, Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) akan segera dibuka kembali secara penuh, setelah ditutup sejak Desember 2023. 

Baca Juga: WNA Hilang Saat Menyelam di Perairan Pulau Kakaban, Tim SAR Lakukan Pencarian

Penutupan sementara tersebut dilakukan sebagai upaya pemulihan ekosistem dan perlindungan terhadap populasi ubur-ubur tidak menyengat yang menjadi daya tarik utama di kawasan ini.

Kepala Kampung Payung-Payung, Riko, mengatakan pihaknya bersama kelompok pengelola lokal sudah melakukan sejumlah uji coba terbatas yang berjalan cukup baik. 

Dari hasil pemantauan, kondisi danau sudah menunjukkan pemulihan yang signifikan dan dinilai siap kembali menerima kunjungan wisatawan.

Baca Juga: Mengaku Karyawan Leasing, Pria di Samarinda Rampas Motor, Kini Berakhir di Penjara

“Kami menunggu undangan dari Dispar (Dinas Pariwisata) untuk pembukaan secara penuh. Menurut kami, danau sudah pulih,” ujarnya, Kamis (1/5/2025).

Ia menambahkan, pengelolaan selama ini dilakukan oleh kelompok masyarakat yang dibentuk secara swadaya, dan mereka telah membuktikan mampu menjaga kelestarian dan kenyamanan kawasan meski dalam kondisi terbatas.

“Selama masa uji coba, alhamdulillah berjalan lancar. Kami berharap sistem tiket bisa segera diterapkan, supaya ada pemasukan resmi yang bisa mendukung operasional dan konservasi,” jelas Riko. 

Ia menyebut, sebelumnya retribusi Rp 10 ribu per orang sempat dibahas sebagai bagian dari kontribusi wisatawan kepada pendapatan asli daerah (PAD). 

Baca Juga: 118 KK Belum Dapat Hak Lahan, DPRD Kaltim Carikan Solusi

Namun, regulasinya masih dalam proses pembahasan di tingkat kabupaten.

Sementara ini, pengunjung hanya diminta untuk memberikan donasi secara sukarela. 

Namun, jika pengelolaan resmi sudah diberlakukan, sistem tiket dengan tarif standar akan mulai diterapkan.

Halaman:

Tags

Terkini