Hanya, pihaknya belum bisa memastikan apakah SPPG tersebut nantinya mampu menjangkau seluruh siswa dan ibu hamil di kecamatan terjauh.
Di antaranya, Kelay satu SPPG, Sambaliung empat SPPG, Segah dua SPPG, Tanjung Redeb sembilan SPPG, Gunung Tabur empat SPPG, Pulau Derawan satu SPPG, Bidukbiduk satu SPPG, Teluk Bayur tiga SPPG, serta Tabalar, Maratua, dan Batu Putih masing-masing satu SPPG. Untuk sementara itu yang sudah masuk mitra portal SPPG.
Baca Juga: Pemkab Berau Tegaskan Komitmen Sejahterakan Lansia dan Anak Yatim melalui Bantuan Langsung Tunai
Untuk wilayah yang jauh dari dapur utama, Rakhmadi menegaskan opsi satelit SPPG akan menjadi solusi. Sistem ini diharapkan bisa memastikan distribusi tetap berjalan meskipun lokasi sekolah berada jauh dari dapur induk.
Terkait harga per porsi, ia menyebut belum bisa memastikan keseragaman di setiap kampung. Meski begitu, berdasarkan pengalaman di Berau, harga Rp 15 ribu dinilai sudah mencukupi untuk menyediakan menu lengkap.
“Dulu kami berpikir Rp15 ribu tidak cukup. Ternyata cukup saja di Berau, lengkap dengan nasi, sayur, protein, dan buah. Setiap hari menu-nya juga berganti,” jelasnya. (adv)