• Senin, 22 Desember 2025

Banjir Melanda Wilayah Kayong Utara, Petani Terancam Gagal Panen

Photo Author
- Selasa, 20 Februari 2024 | 16:10 WIB
BANJIR : Lahan pertanian warga tergenang air di Desa Pangkalan Buton, Kecamatan Sukadana. (ISTIMEWA)
BANJIR : Lahan pertanian warga tergenang air di Desa Pangkalan Buton, Kecamatan Sukadana. (ISTIMEWA)

 

Hujan dengan intensitas tinggi dan banjir yang melanda beberapa wilayah di Kabupaten Kayong Utara mengancam pertanian warga. Tak terkecuali Desa Pangkalan Buton, Kecamatan Sukadana dimana sejumlah petani mengaku tercancam gagal panen. Hal tersebut diduga lantaran sumbatnya sungai, dan drainase, menjadi penyebab.Seperti yang dijelaskan oleh, Salah satu warga Olek,  salah seorang petani, yang berdomisili di Desa Pangkalan Buton.

"Kalau musim banjir begini kena semua. Padi yang menunggu keluar pucuknya habis tumbang diterjang air. Kalau padi belum masak yang tumbang, otomatis bisa mati atau tidak maksimal pertumbuhannya dan masa panennya," jelasnya Jumat (16/2).

Baca Juga: Curah Hujan Tinggi, Empat Desa di Kapuas Hulu Dilanda Banjir

Selaku petani lokal, ia lantas menjelaskan analisa pribadinya terkait banjir yang menjadi langganan di daerah tersebut.

"Ada penyempitan di saluran drainase dan sungai gara-gara tertutup sampah dan rumput, dan tidak ada dilakukan pembersihan. Biasanya dulu tiap tahun ada pembersihan saluran drainase dari pemerintah daerah. Akan tetapi sudah dua tahun ini kegiatan itu tidak pernah ada lagi, " ungkapnya.

"Dari belakang dam air itu, sudah semak semua, kalau hari panas, dam air itukan di tutup, air kan dak mengalir ke sungai itu, sampah, rumput lebat kan numpuk di situ.

Sekali hari hujan kan pintu dam itukan dibuka, otomatis air banyak keluar, sedangkan sungai sudah sempit dengan rumput dan sampah, akibatnye air susah keluar dan meluber ke sawah masyarakat," terang Olek.

Ia lantas memaparkan kerugian yang akan ditanggung petani jika banjir terjadi, dan ia berharap ada tindakan cepat dari pemerintah daerah terkait hal tersebut.

"Kalau kerugian petani itu diperkirakan 1 petak sawah itu ratusan ribu lah, tapi kan satu orang itu banyak petak sawah, dan itu dilalui air yang meluber.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Indra Zakaria

Sumber: Pontianak Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

X