• Senin, 22 Desember 2025

Jalan Nasional di Kapuas Hulu Terendam Banjir, Aktivitas Masyarakat Terganggu

Photo Author
- Sabtu, 24 Februari 2024 | 18:15 WIB
TERENDAM: Jalan nasional menuju perbatasan RI – Malaysia, tepatnya di Desa Labian, Kecamatan Batang Lupar, dan Desa Lauk Rugun, Kecamatan Embaloh Hulu, yang terendam banjir. (ISTIMEWA)
TERENDAM: Jalan nasional menuju perbatasan RI – Malaysia, tepatnya di Desa Labian, Kecamatan Batang Lupar, dan Desa Lauk Rugun, Kecamatan Embaloh Hulu, yang terendam banjir. (ISTIMEWA)

 

Hingga kini jalan nasional menuju perbatasan RI – Malaysia tepatnya di Desa Labian, Kecamatan Batang Lupar, dan Desa Lauk Rugun, Kecamatan Embaloh Hulu, terendam banjir, sehingga mengakibatkan aktivitas masyarakat menjadi terhambat. Banjir tersebut terjadi akibat curah hujan yang tinggi, sehingga menyebabkan beberapa anak sungai meluap dan terjadi banjir. Selain merendam jalan nasional, banjir juga merendam pemukiman warga.

Kepala BPBD Kabupaten Kapuas Hulu Gunawan mengingatkan kepada seluruh masyarakat Kapuas Hulu, agar terus waspada terhadap banjir, terutama bagi orang tua yang mempunyai anak kecil, agar selalu dijaga.

“Jangan sampai terkena gigitan serangga berbisa, ular, dan lainnya, ini yang menjadi perhatian, termasuk listrik juga harus diperhatikan, selalu waspada serta jaga kesehatan,” katanya. Gunawan mengatakan, BPBD Kapuas Hulu terus memonitor terkait banjir yang terjadi di berbagai wilayah Kapuas Hulu.

Baca Juga: Harga Beras di Pontianak Tak Menentu, Pedagang Ambil Untung Sedikit

“Mudah-mudahan tidak terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan,” ucapnya.

Ditambahkan Hendri, warga Kecamatan Batang Lupar, yang membenarkan bahwa jalan nasional menuju perbatasan RI – Malaysia, tepatnya di Desa Labian, Kecamatan Batang Lupar dan Desa Lauk Rugun, Kecamatan Embaloh Hulu terendam banjir.

"Tapi sudah bisa dilalui karena sudah berangsud surut," ucapnya.Dia mengingatkan kepada pengguna jalan ketika melewati jalan tersebut, untuk berhati-hati saja, karena dengan terendamnya jalan tersebut, dipastikan jalan tersebut licin.

"Ketika lewat jalan nasional ini jangan ngebut, karena licin. Bahaya juga untuk keselamatan," pungkasnya.Sebelumnya diberitakan, tiga desa di Kecamatan Pengkadan terendam banjir. Banjir tersebut terjadi akibat curah hujan yang tinggi di perhuluan sungai, sehingga menyebabkan sungai meluap dan terjadi banjir.

“Adapun tiga desa yang terdampak daripada banjir tersebut di antaranya Desa Riam Panjang, Desa Mawan, dan Desa Sira Jaya,” kata Kepala BPBD Kapuas Hulu Gunawan, Senin (19/2) lalu di Putussibau.

Gunawan memperkirakan bahwa biasanya banjir yang terjadi tidak begitu lama, lantaran terjadi akibat luapan sungai. Banjir yang terjadi itu, menurut dia, biasanya hanya hitungan jam saja.

Gunawan pun berpesan, kepada masyarakat agar terus waspada terhadap banjir. Terutama, dia berpesan bagi para orang tua yang mempunyai anak kecil agar selalu dijaga.“Jangan sampai terkena gigitan serangga berbisa, ular, dan lainnya, ini yang menjadi perhatian, termasuk listrik juga harus dperhatikan, selalu waspada serta jaga kesehatan,” ujarnya.

Lanjut Gunawan, BPBD Kapuas Hulu terus memonitor terkait banjir yang terjadi di berbagai wilayah Kapuas Hulu.

Sementara Bupati Kapuas Hulu Fransiskus Diaan mengingatkan, dalam kondisi cuaca di Kabupaten Kapuas Hulu saat ini sudah mulai terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat. Dirinya mengingatkan warga agar selalu waspada terjadinya banjir selama musim penghujan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Indra Zakaria

Sumber: Pontianak Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

X