Kasus HIV-AIDS di Kabupaten Kapuas Hulu pada tahun 2023 berjumlah 32 orang, 4 orang diantaranya sudah meninggal dunia, 28 Orang Dengan HIV (ODHIV) menjalani pengobatan teratur.
David Marwandi Sub Koordinator Pelayanan Penyakit Menular Dan Tidak Menular pada Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Kapuas Hulu menyampaikan, bahwa data HIV tahun 2023, pihaknya menemukan jumlah penderita baru sebanyak 32 orang, sedangkan yang meninggal ada 4 orang, diantaranya 2 orang laki - laki, 1 orang perempuan dan 1 orang laki - laki masih anak - anak.
Baca Juga: Penyimpangan Seksual Kian Marak, Penularan HIV/AIDS di Kalteng Semakin Merebak
“Kemudian yang menjalani pengobatan teratur itu ada 28 ODHIV, karena 4 orang sudah meninggal,” ujar David, di Putussibau Utara, Kapuas Hulu, Kamis (25/04).
David menjelaskan, 32 ODHIV tersebut diantaranya ada 12 orang laki - laki dan 20 orang perempuan, dengan rentang usia terbanyak itu pada usia 25 - 50 tahun sebanyak 26 orang, kalau kita persentasekan 81,2 persen.
“Kemudian pada rentang usia sekolah itu mulai dari 5 - 19 tahun ada 3 orang, 1 orang sudah meninggal, sisa 2 orang dan sekarang juga menjalani pengobatan dengan teratur,” ucap David.
David mengatakan, saat ini ada 8 tempat Layanan Perawatan, Dukungan, dan Pengobatan (PDP) HIV, layanan tersebut adalah layanan kesehatan bagi Orang Dengan HIV AIDS (ODHIV) untuk dapat mengakses therapi Anti Retro Viral (ARV).
Delapan tempat layanan berobat HIV/AIDS di Kapuas Hulu, diantaranya ada Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Achmad Diponegoro Putussibau, Rumah Sakit Umum Daerah Semitau, kemudian ada 6 pukesmas diantaranya yang bisa melakukan layanan perawatan dan dukungan pengobatan, yaitu Pukesmas Putussibau Selatan dan Pukesmas Putussibau Utara, kemudian ada juga Pukesmas daerah perbatasan yaitu di Badau (Pukesmas Badau), kemudian Pukesmas Semitau, Pukesmas Jongkong serta Pukesmas Kalis.
“Dengan adanya layanan pengobatan dan dukungan pengobatan, jadi pasien HIV atau ODHIV ini, sekarang sudah bisa mengambil obat di 8 layanan PDP tersebut,” ucapnya.
David menuturkan, adapun tujuan PDP HIV/AIDS, agar ODHIV ini, tidak lagi perlu datang jauh - jauh ke RS Umum Daerah Achmad Diponegoro Putussibau.
“Misalnya daerah perbatasan RI - Malaysia itu sudah bisa melakukan mengambil obat di Pukesmas Badau, tidak perlu lagi datang jauh - jauh ke Putussibau,” ucapnya. David menuturkan, pihaknya terus berupaya untuk mengurangi angka penyebaran HIV/ADIS di wilayah Kapuas Hulu.
“Kita juga ingin agar kualitas hidup para pasien HIV atau ODHIV ini meningkat, walaupun tantangan dalam pengobatan HIV ini cukup berat,” katanya.
Kemudian, lanjut David, dengan edukasi yang lebih luas, pemeriksaan rutin dan pengobatan yang tepat, langkah ini memberikan harapan bagi pasien HIV atau ODHIV untuk tetap menjalani hidup yang sehat.
“Saat ini program pemerintah itu sudah mengratiskan obat - obatan untuk pasien HIV atau ODHIV, jadi diharapkan kepada masyarakat ataupun penderita ini, tidak takut lagi untuk memeriksakan diri, tidak perlu takut tidak punya biaya, karena obatnya gratis,” ujarnya.
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.
Sumber: Pontianak Post