Universitas Tanjungpura (Untan) Pontianak diduga menjadi korban kejahatan siber berupa pembobolan, dan pencurian data. Bahkan diduga ada sekitar 52 ribu data individu dari universitas negeri ternama di Kalimantan Barat (Kalbar) tersebut, yang telah dibobol, dan dijual secara online.
Seperti dikutip dari laman media sosial X salah satu perusahan keamanan siber FalconFeedsio, disebutkan bahwa data yang dibobol mencakup ID, email, nama pengguna, kata sandi, dan nomor telepon. Kemudian dalam tangkapan layar sebuah forum terkenal di dark web, mengungkapkan bahwa data pribadi sekitar 52 ribu individu dari Untan telah dibobol, dan dijual secara online.
Baca Juga: Rekrutmen Calon Asisten Ombudsman, Kalbar Butuh Enam Calon
"Seorang anggota BreachForums telah mengunggah tentang pelanggaran data signifikan yang melibatkan Universitas Tanjungpura, sebuah universitas negeri yang berlokasi di Pontianak. Data yang disusupi mencakup sekitar 52.000 data seperti ID, email, nama pengguna, kata sandi, dan nomor telepon," tulis FalconFeedsio dalam postingannya di X, Senin (8/7) malam.
Menanggapi hal tersebut, Rektor Untan Garuda Wiko menyampaikan, terkait isu pencurian data tersebut, saat ini sedang didalami oleh UPT Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Untan. "Terkait data, sedang didalami oleh UPT TIK Untan. Jika sudah ada info lebih lanjut akan segera diberi kabar," tulis Garuda membalas pertanyaan Pontianak Post, Selasa (9/7).
Terpisah, Pakar IT Kalbar Hajon Mahdy Mahmudin menilai, kasus kejahatan siber yang diduga dialami pihak Untan ini biasanya dilakukan oleh anak-anak komunitas global, yang memang selalu mencari web-web rentan di seluruh dunia. Dengan tujuan komersial, yakni penjualan data. "Jadi tidak mesti targetnye Untan. Kebetulan mungkin (web) Untan rentan mereka lakukan SQL Injection, terus datanye diambil," kata Hajon.(bar)