Namun, berdasarkan pemeriksaan sementara, ditemukan ada luka di bagian punggung, antara perut dan ginjal dengan kedalaman 7 cm dan panjang 3 cm.
Wiwied menduga kuat, luka tersebut akibat benda tajam berupa pisau atau tombak. Namun untuk kepastiannya, ia masih menunggu hasil pemeriksaan medis. “Luka ini akibat luka benda tajam. Untuk lebih jelasnya nanti kita tunggu hasil nekropsi. Kemungkinan hasilnya akan keluar dalam satu minggu ini,” jelasnya.
Wiwied meyakini indukan orang utan tersebut merupakan korban perburuan atau kesengajaan dari manusia.
“Saya yakin ini adalah perburuan. Yang menjadi target adalah bayi orang utan. Nah, untuk mengambil bayi orang utan, tidak ada jalan lain selain membunuh induknya. Khususnya indukan betina, karena induk betina sangat erat melindungi anakan. Dia tidak akan melepaskan pelukannya kecuali mati,” bebernya. Wiwied menduga, peristiwa yang terjadi di Desa Riam Berasap ini ada kaitannya dengan dua kejadian sebelumnya, yakni penemuan bayi orang utan.
Namun demikian, pihaknya bersama tim gabungan masih akan melakukan investigasi dan pendalaman. (arf)