Kondisi jalan berlubang di ruas Jalan Trans Kalimantan, tepatnya di KM 36 hingga KM 41, Desa Teluk Bakung, Kecamatan Sungai Ambawang, Kabupaten Kubu Raya, semakin memburuk dan menimbulkan ancaman serius terhadap keselamatan pengendara.
Lubang-lubang besar dengan kedalaman hingga 20 cm dan diameter 50 cm ini tidak hanya mengganggu kelancaran arus lalu lintas, tetapi juga telah menelan korban jiwa. Pihak berwenang pun mendesak tindakan segera untuk memperbaiki kondisi jalan yang kini semakin berisiko.
Kasat Lantas Polres Kubu Raya, AKP Supriyanto, melalui Kasubsi Penmas Aiptu Ade, mengatakan lubang-lubang besar dengan diameter 50 cm dan kedalaman 20 cm ini telah menelan korban jiwa.
"Jalan berlubang ini telah menyebabkan kecelakaan maut. Seorang pengendara motor yang sedang mudik ke Kabupaten Kapuas Hulu meninggal dunia setelah terperosok di lubang tersebut," kata Ade, Kamis (26/12), di Sungai Raya.
Sebagai langkah awal untuk mencegah kecelakaan lebih lanjut, baru-baru ini, pihak Sat Lantas Polres Kubu Raya segera melakukan penanganan darurat dengan menutup lubang-lubang tersebut menggunakan bahan seadanya.
Langkah ini diambil dalam rangka Operasi Lilin Kapuas 2024, yang bertujuan untuk menjaga kelancaran dan keamanan arus lalu lintas, terutama menjelang Natal dan Tahun Baru 2025.
Jalan Trans Kalimantan, yang menghubungkan antarnegara, provinsi, dan kabupaten, merupakan jalur transportasi strategis yang vital bagi mobilitas masyarakat. Namun, keberadaan lubang-lubang yang tersebar di sepanjang jalan, baik di pinggir maupun di tengah, meningkatkan potensi kecelakaan. Kondisi ini semakin buruk dengan pengikisan aspal yang disebabkan oleh genangan air akibat cuaca ekstrem yang melanda wilayah Kubu Raya belakangan ini.
"Lubang paling parah terletak di KM 36 hingga KM 41. Di beberapa titik, aspalnya terkikis hingga menyisakan tanah dan pasir. Saat hujan, lubang-lubang ini tertutup oleh genangan air, sehingga terlihat seperti kubangan sawah yang sangat berbahaya bagi pengendara," jelas Ade.
Ade menilai, hujan deras dan cuaca ekstrem yang melanda wilayah Kubu Raya beberapa waktu terakhir memperburuk kondisi jalan, sehingga membuat lubang-lubang semakin sulit untuk diperbaiki.
Romli, seorang pengendara yang sering melintasi jalan tersebut, menilai perbaikan jalan tidak akan efektif jika dilakukan saat musim hujan. "Aspal itu tidak tahan air. Kalau diperbaiki sekarang, pasti akan rusak lagi. Biasanya perbaikan jalan baru dilakukan saat musim kemarau," ujarnya.
Melihat potensi bahaya yang mengintai, Polres Kubu Raya mengimbau pengguna jalan, khususnya pengendara sepeda motor, untuk lebih berhati-hati saat melintas di ruas jalan yang rawan kecelakaan ini. Pihak kepolisian juga mengingatkan untuk mengurangi kecepatan kendaraan dan selalu waspada, terutama di kawasan yang terdapat lubang-lubang berbahaya.
"Keamanan dan kehati-hatian adalah kunci untuk menghindari kecelakaan yang tidak diinginkan. Kami berharap pengguna jalan dapat lebih berhati-hati dan mengikuti petunjuk yang ada untuk keselamatan bersama," pungkas Ade. (ash)