• Senin, 22 Desember 2025

Kalbar Masih Berpotensi Hujan Meski Masuki Musim Kemarau

Photo Author
- Senin, 23 Juni 2025 | 12:00 WIB
ilustrasi hujan
ilustrasi hujan

PONTIANAK - Sejumlah daerah di Kalimantan Barat dilaporkan mengalami banjir akibat hujan deras yang mengguyur dalam beberapa hari terakhir. Wilayah-wilayah yang terdampak antara lain Kabupaten Kapuas Hulu dan Kayong Utara.

Meski demikian, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan curah hujan dengan intensitas rendah hingga menengah masih berpotensi terjadi hingga beberapa hari ke depan.

Baca Juga: Alih Fungsi Lahan di PPU Masif, Picu Kekhawatiran Ketersediaan Pangan Masa Depan 

Dalam rilis resmi yang disampaikan oleh Koordinator Bidang Observasi dan Informasi Stasiun Klimatologi Kalbar, Fanni Aditya, disebutkan bahwa curah hujan pada periode Dasarian II (11–20 Juni 2025) secara umum berkisar antara 75 hingga 200 mm per dasarian, dengan kategori menengah hingga tinggi.

 

Ia menjelaskan, secara umum, sifat hujan di Kalimantan Barat berada pada kategori normal hingga atas normal. Namun, sebagian wilayah seperti Kapuas Hulu, Kubu Raya, Landak, Bengkayang, dan Sambas mengalami sifat hujan bawah normal.

Untuk periode Dasarian III (21–30 Juni 2025), menurutnya curah hujan diperkirakan berkisar antara 20 hingga 75 mm per dasarian dengan kategori rendah hingga menengah. Sifat hujan pada periode ini didominasi oleh kategori bawah normal hingga normal, dengan sebagian kecil wilayah Ketapang mengalami sifat hujan atas normal.

Meski beberapa wilayah sempat mengalami banjir, BMKG menyatakan bahwa secara umum tingkat potensi banjir di Kalbar masih berada dalam kategori aman, termasuk pada areal pertanaman padi. “Wilayah Kalimantan Barat secara umum diprediksi pada tingkat potensi aman,”katanya.

Di samping itu, Kalbar akan memasuki masa musim kemarau. Awal musim kemarau di wilayah Kalbar diprediksi dimulai bertahap, mulai dari Dasarian II Juni di bagian tengah dan selatan Ketapang, pesisir barat Kayong Utara, serta sebagian selatan Kubu Raya. Wilayah lainnya seperti Melawi bagian barat-selatan dan bagian timur Kayong Utara diperkirakan baru memasuki musim kemarau pada Juli dasarian II.

“(Awal musim kemarau) Agustus dasarian II terjadi di Kayong Utara bagian barat, dan sebagian Kubu Raya bagian selatan,” sebutnya. Untuk itu, pihaknya mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap potensi berkurangnya ketersediaan air dan munculnya titik panas (hotspot), terutama di wilayah Bengkayang, Kapuas Hulu, Kayong Utara, Ketapang, Landak, Sambas, dan Singkawang. (sti)

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Indra Zakaria

Sumber: Pontianak Post

Rekomendasi

Terkini

X