• Senin, 22 Desember 2025

Mengadang Hadangan di Kalang Rawa, Seekor Betina Rp25 Juta

Photo Author
- Minggu, 28 Juli 2019 | 06:44 WIB

Hal senada juga diungkapkan Kepala Desa Sungai Buluh, M Ramli. Dia mengatakan, populasi kerbau rawa di Kabupaten HST hingga kini masih bisa terjaga. Meski begitu, bukan berarti selalu berjalan seiring dengan bertambahnya jumlah peternak. Tiap tahun populasinya bisa dikatakan berkurang. Lebih banyak kerbau yang dipotong atau dijual dibandingkan jumlah yang lahir. Belum termasuk terkena virus penyakit, tuntasnya.

di Kabupaten HST ternak kerbau rawa berkumpul rawa Awang Landas. Akses hanya bisa dilalui dengan menggunakan perahu. Jarak ke lokasi bisa ditempuh dalam waktu satu jam perjalanan. Namun, bila musim kemarau seperti sekarang,  menuju ke kawasan tersebut bisa memakan waktu dua jam perjalanan. Bukan tanpa alasan mengapa waktu tempuh menjadi panjang. Gulma yang berkumpul dan kerap merintangi perjalanan membuat laju perahu terhambat. 

Di Kabupaten HSS kerbau rawa banyak dibudidayakan di Nagara atau Kecamatan Daha. Ada dua Kecamatan Daha yang menjadi sentra ternak kerbau rawa, yaitu Kecamatan Daha Utara dan Daha Barat. 

Kasi Pembibitan dan Produksi Dinas Pertanian HSS, Sahuri menjelaskan bahwa kerbau rawa di Kecamatan Daha Barat terdapat di Desa Bajayau Lama. Sedangkan di Kecamatan Daha Utara terdapat di empat desa, yaitu Desa Pandak Daun, Hakurung, Paharangan dan Taluk Haur. Saat ini populasinya ada sekitar seribu ekor.

Kecamatan Daha Barat ada dua kelompok dengan populasi sekitar 300 ekor dan di empat desa di Kecamatan Daha Utara ada tujuh kelompok dengan populasi kerbaunya sekitar 700 ekor, rincinya. (mar/war/shn/ema)

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: berry-Beri Mardiansyah

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kabupaten Banjar Sumbang Kasus HIV Tertinggi di Kalsel

Jumat, 12 Desember 2025 | 11:10 WIB
X