BANJARBARU - Banjir besar yang melanda Kalimantan Selatan benar-benar membuat semuanya terdampak. Ribuan sekolah dilaporkan rusak ringan, hingga berat akibat bencana alam ini. Untuk melakukan perbaikan, Pemprov Kalsel telah berkoordinasi dengan pemerintah pusat terkait anggarannya.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalsel, M Yusuf Effendi mengatakan, dari hasil diskusi mereka dengan Direktur Pembinaan SMA bahwa di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) tidak ada anggaran khusus untuk memperbaiki sekolah yang rusak lantaran banjir.
"Jadi, opsi yang disampaikan untuk bisa memperbaiki sekolah rusak ialah dengan merevisi atau mereposisi DAK (dana alokasi khusus) dari APBN yang diterima sekolah," katanya, kemarin.
Dia mengungkapkan, DAK biasanya diterima oleh sekolah untuk memperbaiki bangunan yang rusak. Bagi sekolah yang kondisinya masih baik, bisa menggeser anggaran ini untuk sekolah yang mengalami kerusakan parah lantaran banjir. "Tapi harus sesuai dengan aturan dalam DAK," ungkapnya.
Di samping DAK, Yusuf menyampaikan, dana BOS juga bisa digunakan untuk memperbaiki atau mengganti peralatan yang rusak. Seperti, komputer atau yang lainnya. "Semoga dengan anggaran yang ada ini, sekolah bisa kembali pulih," harapnya.
Data Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui LPMP Kalsel menyebutkan, ada sebanyak 1.385 sekolah rusak di sejumlah kabupaten/kota di Banua akibat terjangan banjir.
Rinciannya, bangunan TK/PAUD sebanyak 606 sekolah; Sekolah Dasar (SD), 661 unit; Sekolah Menengah Pertama (SMP), 112 unit; Sekolah Menengah Atas (SMA), 25 unit; Sekolah Luar Biasa (SLB), 7 unit dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) 1 unit.
Dari jumlah itu, sekolah yang paling banyak mengalami kerusakan terdapat di Kabupaten Banjar. Dengan total, 300 TK/PAUD, 300 SD, 55 SMP, 4 SMA dan 1 SLB.
Selanjutnya, di Kota Banjarmasin sebanyak 119 TK/PAUD, 146 SD, 24 SMP, 1 SMK, dan 2 SLB. Lalu, Kabupaten Balangan, 20 TK/PAUD, 52 SD, dan 1 SMP.
Sedangkan, di Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) dilaporkan ada 62 bangunan sekolah yang mengalami kerusakan. Rinciannya, 55 SD, 6 SMP, dan 1 SLB. Di Kabupaten Barito Kuala terdapat 29 TK/PAUD, 23 SD, 7 SMP, dan 1 SMA yang rusak.
Kemudian, di Kabupaten Tanah Laut, TK/PAUD sebanyak 39, SD 22 sekolah, 1 SMP dan 3 SMA yang rusak. Lalu, di Kabupaten Hulu Sungai Selatan, TK/PAUD sebanyak 33, 19 SD, dan 1 SLB.
Sisanya sekolah yang mengalami kerusakan terdapat di Kota Banjarbaru sebanyak 8 sekolah, di Kabupaten Hulu Sungai Utara sebanyak 15 sekolah dan di Kabupaten Tapin, 25 sekolah.
Kabupaten HST sendiri merupakan daerah yang kondisi sekolahnya mengalami kerusakan parah. Salah satunya, SDN 3 Haruyan Dayak di Kecamatan Hantakan. Kondisi semua ruang kelasnya tertimbun lumpur tebal. Pagar sekolah dan bangunan lainnya juga rusak parah.
Bahkan, pemerintah daerah setempat mendata jumlah sekolah yang rusak di wilayah mereka lebih banyak dibandingkan data yang dirilis Kemendikbud.