Evaluasi Keberadaan Kompleks Disabilitas
Dalam wawancara dengan Ketua Yayasan Kesejahteraan Tunanetra Nusantara (YKTN) Kalsel, Sigit Kurniawan terungkap fakta bahwa disabilitas netra yang mengemis di Jl Nadjmi Adhani justru ada yang berasal dari Kompleks Disabilitas Netra yang selama ini dibina Pemko Banjarbaru.
“Saya juga heran mengapa kawan-kawan yang telah dibina di rumah disabilitas malah kehilangan kemandirian. Tidak ada duit, mengemis,” sesal Sigit.
Mesti diakuinya, apa yang dilakukan pemerintah kota sudah sangat berpihak kepada mereka, namun tidak semuanya berdampak positif. Seperti menyediakan perumahan khusus disabilitas netra. “Mungkin tidak banyak yang tahu kalau kami dikumpulkan di satu kompleks justru malah tidak akur,” ujarnya, Kamis (1/2).
Belum lagi ketika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan seperti tindak kriminal, musibah kebakaran, dan lainnya. Tak ada yang dapat segera mengatasi karena kondisi sebagian besar warga kompleks memiliki keterbatasan yang sama.
Demikian pula terhadap masalah sosial seperti kenakalan remaja. “Seiring waktu anak-anak kami tumbuh menjadi remaja. Kalau ada yang membawa pacarnya ke dalam rumah siapa yang bisa lihat,” ujarnya.
Hal ini, menurut Sigit, tentu akan berbeda ketika mereka membaur bersama masyarakat yang normal. Terkait hal ini, tegas Sigit, dukungan pemerintah dalam membantu mereka untuk mendapatkan kredit rumah bersubsidi, dirasa lebih tepat sasaran ketimbang menyiapkan perumahan khusus disabilitas.
Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Sosial Banjarbaru, Rokhyat Riyadi, punya wacana untuk menyiapkan penjaga keamanan yang bertugas di kompleks disabilitas tersebut. “Kalau perlu kita bangunkan pagar untuk menambah rasa aman penghuni kompleks dan mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan,” ujarnya, Jumat (2/2) di kantornya.
Demikian juga dengan wacana membuatkan klinik khusus pijat dan kebugaran yang representatif dan dikelola secara profesional di sekitar lokasi kompleks, sebagai tempat bekerja bagi para penyandang disabilitas. “Dengan harapan kesejahteraan mereka menjadi lebih terjamin,” ujarnya. (*)