Provinsi Kalimantan Selatan jadi salah satu wilayah yang bakal mengalami fase Gerhana Bulan Penumbra (GBP). Dalam data BMKG yang diterima Radar Banjarmasin, kejadian fenomena alam yang sangat jarang ini bakal terjadi pada Senin (25/03) besok.
Kepala Stasiun Meteorologi Kelas ll Syamsudin Noor Banjarmasin, Karmana, mengatakan Gerhana Bulan adalah peristiwa terhalangnya cahaya Matahari oleh Bumi sehingga tidak semuanya sampai ke Bulan.
Peristiwa yang merupakan salah satu akibat dinamisnya pergerakan posisi Matahari, Bumi, dan Bulan ini hanya terjadi pada saat fase purnama dan dapat diprediksi sebelumnya.
Gerhana Bulan Penumbra terjadi saat posisi Matahari-Bumi-Bulan sejajar. Hal ini membuat Bulan hanya masuk ke bayangan penumbra Bumi.
“Akibatnya, saat puncak gerhana terjadi, cahaya Bulan akan terlihat lebih redup dari saat purnama,” ujar Karmana, Minggu (24/03) siang. Meski demikian, Karmana mengungkapkan, Kalsel termasuk wilayah yang tidak bisa mengamati seluruh fase Gerhana Bulan Penumbra ini, lantaran posisi Bulan masih di bawah horizon saat peristiwa itu terjadi.
“Karena fase gerhananya terjadi pada siang hingga sore hari, sehingga kita tidak bisa melihat secara mata telanjang,” jelas Karmana.
Pasalnya, untuk wilayah Kalsel, fase Gerhana Bulan Penumbra ini dimulai pada pukul 12.50 WITA. Kemudian puncak gerhana pada pukul 15.12 WITA, dan berakhir pada pukul 17.34 WITA.
“Kalau ditotal Gerhana Bulan Penumbra ini akan terjadi selama 4 jam 43 menit 39 detik,” ucapnya. Gerhana Bulan Penumbra di Indonesia pada hari ke 15 Bulan Ramadan tersebut hanya dapat terlihat di Papua, Papua Barat, dan sebagian Maluku.
Itu pun tidak untuk seluruh prosesnya, melainkan hanya pada saat bulan terbit hingga Gerhana Bulan Penumbra berakhir. "Warga Kalsel tidak bisa mengamati fenomena ini karena bulan masih berada di bawah horizon, saat peristiwa itu terjadi," katanya.
Diungkapkan Karmana bahwa, seluruh proses gerhana hanya dapat dilihat di sebagian besar Amerika dan Kanada. Proses gerhana pada saat bulan terbit dapat diamati di sebagian kecil Asia, sebagian Australia, Selandia Baru, dan sebagian kecil Rusia.
Sedangkan proses gerhana pada saat Bulan terbenam dapat diamati di sebagian Eropa dan sebagian Afrika. Gerhana itu pun tidak akan dapat diamati di sebagian besar Asia, sebagian Australia, sebagian besar Rusia, sebagian Afrika, dan sebagian Eropa.
"Walau tidak seluruh wilayah dapat mengamati gerhana, namun tetap menimbulkan dampak cuaca, yakni pasang surut laut, banjir rob, gelombang laut," ujarnya.
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.
Sumber: Radar Banjarmasin