• Senin, 22 Desember 2025

Ribuan KK Terdampak Banjir di Tanah Bumbu, BPBD Siap Evakuasi Warga

Photo Author
- Kamis, 6 Juni 2024 | 16:15 WIB
TEROBOS BANJIR: Pengendara motor menerobos banjir di Jalan Valgoson, Desa Pacakan, Kecamatan Kusan Hulu, Kabupaten Tanah Bumbu. (Foto: Zulqarnain/Radar Banjarmasin)
TEROBOS BANJIR: Pengendara motor menerobos banjir di Jalan Valgoson, Desa Pacakan, Kecamatan Kusan Hulu, Kabupaten Tanah Bumbu. (Foto: Zulqarnain/Radar Banjarmasin)

Banjir merendam empat kecamatan di Tanah Bumbu. Bila hujan deras kembali turun maka banjir berpotensi semakin meluas.

 

Prokal.co, BATULICIN – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tanah Bumbu sementara mencatat 1.247 kepala keluarga (KK) terdampak banjir. Meluapnya air sungai ini terjadi sejak Selasa (4/6) dini hari.

Di Kecamatan Sungai Loban, banjir merendam empat desa. Mulai dari Sebamban Lama, Sungai Loban, Sebamban Baru, dan Sungai Dua Laut. Total 547 KK atau 1.868 jiwa terdampak di wilayah ini. 

Di Kecamatan Kusan Hulu, delapan desa juga terendam. Mulai dari Binawara, Pacakan, Manuntung, Bakarangan, Sungai Rukam, Karang Mulya, Anjir Baru, dan Lasung. Sebanyak 660 KK atau 1.801 jiwa terdampak. 

Di Desa Bakarangan, banjir merendam 62 rumah di lima RT. Ketinggian air sekitar 50 sentimeter dari dalam rumah. Air juga merendam jalan sepanjang 2 kilometer. Sekitar 30 hektare sawah juga terendam di Bakarangan. BPBD telah membentuk posko banjir di sana.

Di Kecamatan Kuranji, RT 01 dan 02 di Desa Ringkit, ikut terdampak. Total sembilan rumah terendam, dengan 40 KK terdampak banjir.

Sementara itu, di Kecamatan Karang Bintang, air setinggi 50 sentimeter merendam Jalan Desa Karang Rejo.

Kepala Pelaksana BPBD Tanah Bumbu, Sulhadi mengatakan banjir disebabkan oleh intensitas hujan tinggi. Ini menyebabkan kenaikan air Daerah Aliran Sungai (DAS) hingga ke jalan, rumah, dan persawahan. “Akibatnya, aktivitas warga dan transportasi terganggu,” katanya, Rabu (5/6).

Selain itu, pihaknya telah berkoordinasi dengan pemerintah desa dan kecamatan untuk memantau dan mendata korban banjir. Air diperkirakan terus meningkat jika hujan berlanjut. “BPBD juga menyiapkan perahu karet untuk mengevakuasi warga,” terang Sulhadi, Rabu (5/6).

Analis Iklim Staklim Kelas I BMKG Kalsel, Muhammad Arif Rahman mengatakan BMKG memprediksi potensi hujan sedang hingga lebat masih berpeluang terjadi di wilayah Kalsel selama 2–3 hari ke depan. Namun, untuk wilayah Kotabaru dan Tanah Bumbu, BMKG memberikan peringatan khusus.

Secara historis, bulan Juni di kedua wilayah ini kerap mengalami curah hujan tinggi sebelum memasuki musim kemarau. “Prediksi masuknya musim kemarau di Kotabaru dan Tanah Bumbu baru akan terjadi pada bulan Agustus,” ungkap Arif.

Terdapat beberapa fenomena alam yang menyebabkan curah hujan begitu lebat. Gelombang Rossby ekuatorial, fenomena alam yang sedang aktif di sekitar timur Kalsel, khususnya Kotabaru dan Tanah Bumbu, bergerak dari timur ke barat, dari Sulawesi hingga timur Kalsel.

Selain itu, belokan angin terjadi tepat di timur Kalsel, menyebabkan angin bergerak lebih lambat dan mendukung pertumbuhan awan hujan. Ketidakstabilan atmosfer juga memperkuat pembentukan awan hujan, meningkatkan intensitas hujan, dan berujung pada hujan ekstrem.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Indra Zakaria

Sumber: Radar Banjarmasin

Rekomendasi

Terkini

Kabupaten Banjar Sumbang Kasus HIV Tertinggi di Kalsel

Jumat, 12 Desember 2025 | 11:10 WIB
X